Advertisement
Kasus Covid-19 Melonjak, Solo Berencana Buka Lagi 2 Rumah Karantina
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo berencana membuka kembali dua rumah karantina, yakni Dalem Joyokusuman dan Dalem Priyosuhartan.
Keduanya bakal difungsikan untuk merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatik atau tanpa gejala. Hingga Minggu (19/7/2020), kumulatif orang yang tertular virus SARS CoV-2 di Kota Bengawan mencapai 190 orang.
Advertisement
Dari jumlah itu, 140 orang di antaranya adalah pasien aktif. Perinciannya, 73 orang menjalani karantina mandiri dan 63 orang lainnya dirawat inap di rumah sakit (RS).
BACA JUGA : Hasil Rapid Test Covid-19 Dianggap Belum Pasti Valid
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan sebagian pasien karantina mandiri terutama dari kalangan tenaga kesehatan (nakes). Mereka yang kondisi rumahnya tidak memungkinkan karantina mandiri, bisa dirawat di rumah karantina Covid-19 Solo.
“Ini sekaligus menyesuaikan Peraturan Kementerian Kesehatan [Kemenkes] yang baru. Mereka yang asimtomatik tidak perlu dirawat di rumah sakit,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu malam.
BACA JUGA : Dilakukan Saat Pandemi Covid-19, Seperti Ini Proses
Ahyani menyampaikan kedua rumah karantina itu sebelumnya digunakan untuk orang dalam pemantauan (ODP) atau pemudik dari zona merah. Kemungkinan, rumah karantina bagi nakes dan masyarakat umum akan dipisah.
Jika nantinya sudah timbul gejala, Gugus Tugas akan memindahkan pasien Covid-19 dari rumah karantina Solo ke rumah sakit untuk dirawat. Kapasitas Dalem Joyokusuman mencapai 70 orang, sedangkan Dalem Priyosuhartan sekitar 40 orang.
“Senin [20/7/2020] akan kami matangkan bagaimana mekanismenya. Rumah karantina ini sekaligus untuk meringankan beban rumah sakit. Ya, jaga-jaga kalau nanti yang positif Covid-19 melonjak. Apalagi, kasus akhir-akhir ini pada nakes. Kalau nakesnya berkurang, bagaimana perawatannya nanti,” beber Ahyani.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyebut wacana pembukaan kembali rumah karantina Covid-19 terus dimatangkan. Pemantauan pasien positif Covid-19 berbeda dengan ODP.
“Enggak bisa cuma memberi makan tiga kali sehari seperti dulu, tapi harus benar-benar diawasi. Kemudian, suplai nakes untuk mereka bagaimana, karena nakes kami tugasnya sudah banyak. Kami harus tracing, mengambil swab spesimen, dan sebagainya,” ucap Ning, sapaan akrabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
Advertisement
Advertisement