Advertisement
Ini Sosok Ketua DPRD Termiskin di Jawa Tengah

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN – Ketua DPRD Sragen, Suparno, disebut sebagai yang termiskin dalam jajaran pimpinan badan legislatif se-Jateng. Dia lebih mementingkan pendidikan anak-anaknya ketimbang menambah aset dengan hartanya.
Meski sudah memasuki periode ketiga dan menjabat sebagai Ketua DPRD Sragen, Suparno tidak berpikir untuk mengganti mobilnya sejak 2009 lalu dengan yang baru. Baginya pendidikan anak-anak jauh lebih penting ketimbang menambah aset kekayaan.
Advertisement
BACA JUGA : Anggota DPRD Jogja Malas Laporkan Daftar Kekayaan
“Penting anak isoh [bisa] sekolah dan bisa makan sampai kenyang. Anak saya tiga, yang dua sudah menikah. Sekarang tinggal membiayai satu anak yang masih kuliah di UNS. Alhamdulillah anak saya yang duduk di semester III juga enggak bodoh, IPK nya di atas 3,5 dan yang terpenting tidak boros. Kalau saya apa adanya saja disyukuri, tidak menambah aset tidak apa-apa,” papar Suparno kepada JIBI/Solopos, Senin (13/7/2020).
Jumlah harta kekayannya sebesar Rp94 juta merupakan yang paling sedikit di antara ketua DPRD se-Jawa Tengah (Jateng). Hal itu sesuai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagaimana diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua DPRD Sragen itu memiliki alat transportasi senilai Rp174 juta. Alat transportasi itu berupa mobil Honda CRV senilai Rp150 juta, sepeda motor Honda Scoopy senilai Rp14 juta dan Honda Vario Rp10 juta.
Harta bergerak lainnya yang dimiliki warga Kampung Teguhan, Sragen, itu senilai Rp220 juta. Dengan begitu, total kekayaan Suparno mencapai Rp1.244.000.000. Di sisi lain, dalam LHKPN itu disebutkan utang Suparno mencapai Rp1.150.000.000 sehingga total harta kekayaan milik Suparno yang tersisa tinggal Rp94.000.000.
Sebelum menjadi legislator pada 2009 lalu, dia merupakan pengusaha di bidang kelistrikan dan jasa kontruksi. Dari dua usaha itu dia berhasil membangun rumah di Kampung Teguhan.
BACA JUGA : Kepatuhan Melaporkan LHKPN Anggota Dewan di DIY Kalah
Setelah terpilih sebagai wakil rakyat pada Pemilu Legislatif pada 2009, dia memilih menghentikan dua usaha tersebut. Selain khawatir memengaruhi kebijakannya sebagai wakil rakyat, dia merasa tidak punya waktu terjun sebagai pengusaha.
“Saya tidak punya waktu untuk menekuni usaha. Saya sudah capai. Sudah saya niati seperti itu, ya harus siap konsekuensinya. Disyukuri saja apa adanya. Tidak usah neko-neko. Mobil saya cuma satu, CRV 2009 dan belum ganti sampai sekarang. Mungkin nilainya yang sudah mengalami penyusutan. Paling nilainya Rp90 juta,” terangnya.
Itulah sebabnya Suparno tidak memiliki banyak harta dan disebut sebagai Ketua DPRD termiskin di Jateng. Suparno sadar tidak pernah menambah aset kekayaan selama menjabat sebagai anggota DPRD Sragen.
“Kalau mau kaya, ya jangan mau jadi anggota DPRD. Silakan jadi pengusaha saja,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement