Advertisement
Kasus Covid-19 Naik, Rudy Pilih Tak Banyak Bersuara soal Kelanjutan Pilkada Solo

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy memilih tutup mulut terkait kelanjutan Pilkada Solo 2020.
Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 beberapa hari terakhir tak pelak memantik tanda tanya apakah Pilkada Solo akan tetap dilangsungkan 9 Desember 2020.
Advertisement
Pemerintah kembali harus kerja keras mengampanyekan hidup sehat dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari mengurangi aktivitas di luar rumah, selalu memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak.
Dimintai tanggapannya ihwal agenda Pilkada Solo 2020, Senin (13/7/2020), Rudy enggan memberikan tanggapan. Menurut dia, Pilkada merupakan tugas KPU. "Itu kan tugas KPU. Takon KPU wae noh [tanya KPU saja], jangan saya," ujar dia.
Sebagai Wali Kota Solo, Rudy mengaku tugasnya sebatas menganggarkan dana untuk pelaksanaan Pilkada. Sedangkan terkait statusnya sebagai Ketua DPC PDIP Solo, Rudy juga enggan berkomentar banyak soal Pilkada.
Termasuk saat ditanya ihwal rekomendasi cawali-cawawali Solo dari PDIP, dia mengaku itu bukan kewenangannya. Dia mengarahkan wartawan bertanya langsung ke DPP PDIP. "Takono kana [DPP PDIP], aku kan kari nampa [aku tinggal terima]," kata dia.
Menurut Rudy, sampai saat ini belum ada undangan dari DPP PDIP untuk mengambil surat rekomendasi cawali-cawali yang akan diusung di Pilkada Solo 2020. Dia membantah agenda ke Jakarta yang dibatalkan baru-baru ini terkait rekomendasi itu.
Tinggal Menunggu Rekomendasi
Agenda ke Jakarta itu, menurut Rudy, terkait operasional bus Batik Solo Trans (BST). "Saya mau ke Menteri Perhubungan masalah BST tapi gak jadi," urai dia.
Ditanya apakah dalam agenda itu dirinya juga akan mampir ke DPP PDIP, Rudy menampiknya. "Oh ndak [tidak mampir]," imbuh dia.
Rudy menerangkan DPC PDIP Solo tinggal menunggu terkait rekomendasi cawali-cawawali itu. Bila rekomendasi turun, Rudy memastikan DPC PDIP Solo akan langsung bekerja demi memenangi Pilkada 2020. "Nek rekomendasi turun sekarang ya nyambut gawe, nek sesuk ya nyambut gawe," terang dia.
Sebagaimana diinformasikan, situasi Covid-19 Solo yang sempat beberapa hari tak ada penambahan kasus, tiba-tiba melonjak dengan tambahan 18 kasus dalam sehari, Minggu (12/7/2020).
Setelah itu, pada Senin juga ada penambahan satu kasus lagi yakni seorang pasien dalam pengawasan atau PDP asal Joglo, Banjarsari, yang naik status jadi positif Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
Advertisement
Advertisement