Advertisement
Minat Pendaftar di Sekolah Kejuruan Masih Minim
![Minat Pendaftar di Sekolah Kejuruan Masih Minim](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/11/1044139/politeknik-astra.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Peminat sekolah kejuruan atau vokasi dinilai masih minim. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kementerian Pendidikan agar bisa menelurkan sumber daya manusia yang matang lewat sekolah kejuruan.
Guru Besar UTB Iwan Pranoto mengatakan bahwa peminat sekolah vokasi saat ini masih lesu. Padahal pekerja dari lulusan sekolah vokasi sudah matang dari sisi skill dan bisa lebih siap menghadapi dunia kerja.
Advertisement
" Yang saya soroti, kecakapan yang sifatnya pengembangan diri itu jadi bagian penting dari pendidikan vokasi," kata Iwan, Sabtu (11/7/2020).
BACA JUGA : SMK Kesehatan Sadewa Gandeng RRI dalam Progam Belajar
Lulusan vokasi, menurutnya juga lebih siap karena selain siap kerja juga soap belajar. Apalahi ilmu di dunia indistri selalu baru setiap tahun.
Kemudian, yang kemungkinan mengurangi minat pada sekolah vokasi adalah mahalnya biaya dalam pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi biayanya berkali lipat dari pendidikan umum.
"Maka tugas Dirjen berat untuk mengubah perspektif bahwa sekolah kejuruan itu tidak berhenti saat lulus, tapi akan ada kelanjutannya, yaitu di dunia kerja," ungkap Iwan.
Iwan menyarankan, agar vokasi bisa lebih diminati, perlu ada program-program selain kemudahan kerja bagi para lulusan.
"Di beberapa negara tetangga sudah diberlakukan. Jadi ada program multientry, jadi bisa masuk di tahun kedua atau ketiga, sudah bekerja bisa masuk lagi," tambah Iwan.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto mengatakan bahwa memang stigma pada sekolah vokasi perlu diubah.
"Inginnya nanti ada SMK fast track 4,5 tahun dengan lulusan D2. Lalu nanti bisa lanjut ke D4 masuk langsung di tahun ketiga," ungkap Wikan.
Hal ini, imbuh Wikan, menjadi PR bersama, juga agar bisa menjawab mengapa perlu masuk ke sekolah kejuruan, terutama di tengah perkembangan industri yang begitu cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
- Pemkab Kulonprogo Komitmen Dukung Pembentukan Kawasan Geopark Jogja
Advertisement
Advertisement