Advertisement
Amien Rais: Pak Jokowi Sedang Main Sandiwara Politik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Mantan Ketua MPR RI sekaligus Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengomentari sikap Presiden Joko Widodo yang memarahi menteri saat rapat kabinet beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kemarahan yang ditunjukan Presiden Jokowi berlebihan dan video rapat kabinet tersebut seharusnya tidak perlu diungkap ke publik.
Advertisement
"Sekarang saya lihat ada dua kemungkinan. Pertama, Pak Jokowi sedang bermain sandiwara politik, dengan mengaduh-aduh. Biar rakyat kembali mempercayai Pak Jokowi, mencintai beliau," katanya dalam video yang diunggah ke akun Instagram @amienraisofficial, Kamis (2/7/2020).
BACA JUGA: Amien Rais Tuding Ada Super Minister di Kabinet Jokowi
Menurutnya, video rapat yang diunggah oleh Sekretariat Kabinet 10 hari setelah rapat tersebut hanya mengesankan kepada masyarakat bahwa yang membuat jengkel Presiden justru kinerja para menteri.
Amein Rais menilai video tersebut mencitrakan satu-satunya yang benar dan berkinerja baik hanya Presiden Jokowi, bukan para menterinya. Namun, dia menilai cara pemerintah memperlihatkan isi video rapat tersebut sudah terlambat.
Sebaiknya, lanjutnya, video itu tidak perlu diumumkan ke publik. Justru kesalahan fatal. Pasalnya, kemarahan Presiden yang awalnya terbatas malah dipublikasikan.
"Semua orang malah mengetahui dan umumnya ini jadi back lash. Kalau mau reshuffle, ya reshuffle. Jangan pilih yang begitu lagi dan harus cepat," ucap Amien Rais.
Presiden Joko Widodo menyoroti rendahnya realisasi belanja kementerian di bidang kesehatan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020). Hal itu terungkap dalam video rapat internal berisi arahan Presiden Jokowi itu baru diunggah kanal resmi Sekretariat Presiden di YouTube, Minggu (28/6/2020).
BACA JUGA: Amien Rais Minta Jokowi Berkaca pada Nasib Soeharto: Ditinggal Menterinya Jadi Keropos
Jokowi memberikan contoh realisasi belanja di bidang kesehatan yang mendapatkan anggaran Rp75 triliun. "Baru keluar 1,53 persen, coba," jelas dia.
Dampaknya, uang beredar di masyarakat tertahan. Pembayaran tunjangan, sambung Jokowi, untuk dokter, dokter spesialis, tenaga medis, mesti segera dikeluarkan. Selain itu, belanja-belanja untuk peralatan segera direalisasikan.
"Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran sehingga men-trigger ekonomi," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- 4 Pelaku Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong Masih di Bawah Umur
- DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik Ketua dan Anggota KPU RI
- Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
Advertisement
Advertisement