Advertisement
1.000 Lebih PDP Covid-19 di Jawa Tengah Meninggal Dunia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melaporkan terdapat 1.033 pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia hingga Kamis (18/6/2020) ini.
Angka itu terbilang tinggi, jika dibandingkan dengan data PDP meninggal di Provinsi Jawa Timur per hari ini, sebanyak 805 atau sekitar 9,28 persen dari keseluruhan PDP yang ada di Provinsi Jawa Timur yakni 8.674 orang.
Advertisement
BACA JUGA: Patgulipat Data PDP Meninggal di DIY, Belum Dites tapi Dinegatifkan
Berdasarkan laporan terbaru https://corona.jatengprov.go.id/data pagi ini, persentase PDP meninggal di Provinsi Jawa Tengah mencapai 13,95 persen dari keseluruhan PDP yang tercatat di Jawa Tengah sebanyak 7.403 orang.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat, hingga hari ini jumlah kematian pasien positif Covid-19 di Jawa Tengah sebanyak 203 atau sekitar 8,06 persen dari keseluruhan kasus positif Covid-19 sebanyak 2.520 orang.
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia atau WHO tertanggal 10 Juni lalu, Pemerintah Indonesia belum memiliki petunjuk yang definitif ihwal pasien meninggal diduga positif Covid-19.
BACA JUGA: Dexamethasone Terbukti Jadi Obat Pertama Covid-19 & Banyak Dijual Murah di Apotek, Ini Harganya
Berdasarkan pengertian WHO, kasus meninggal diduga positif Covid-19 adalah suspek yang telah dites Covid-19 namun belum memiliki hasil pemeriksaan yang konklusif atau tes yang tidak dapat dijalankan karena pertimbangan tertentu.
“Ada kemungkinan perbedaan data pasien meninggal yang terkonfirmasi positif di antara kasus nasional dan daerah,” tulis WHO dalam laporannya bertajuk Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Situation Report - 11.
WHO melaporkan angka kematian PDP cenderung lebih tinggi ketimbang angka kematian pasien positif Covid-19 di seluruh provinsi di Pulau Jawa.
“Adanya penurunan angka meninggal pasien positif Covid-19, namun PDP dan ODP tidak dapat dilacak keseluruhan di sejumlah provinsi di Pulau Jawa,” tulis WHO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Massa Aksi Ancam Copot Semua Baliho PSI di DIY
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serangan Israel, Instalasi PBB Menampung 1 Juta Orang di Gaza
- Erupsi, Gunung Marapi Mengeluarkan Batu dan Pasir
- Selain Gunung Marapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Ili Lewotolok Ikut Erupsi
- Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,4 Landa Melonguane, Sulawesi Utara
- Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini
- Gelar Pertemuan Nasional, Apkasindo Membahas Masa Depan Sawit
- Usai Gencatan Senjata, Israel Kembali Bombardir Gaza, Ratusan Warga Tewas
Advertisement
Advertisement