Advertisement
Ahli Peringatkan Ancaman Infeksi Corona Gelombang Kedua
Virus Corona penyebab sindrom pernapasan MERS - bbc.co.uk
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Infeksi virus corona baru di seluruh dunia telah mencapai angka lebih dari 6,3 juta kasus. Kendati telah ada beberapa negara yang menunjukkan penurunan kasus, tetapi para ahli mengatakan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai.
Dilansir dari Express, Rabu (3/6) Pawel Grzesiowski dari Foundation of the Institute of Infection Prevention mengatakan pandemi global ini bahkan tidak melemah. Tingkat keparahannya di berbagai negara masih bervariasi tergantung kondisi setempat.
Advertisement
Di Inggris misalnya, ada lebih 279.000 kasus infeksi Covid-19 dengan sekitar 40.000 kasus meninggal dunia. Amerika Serikat lebih parah, Negeri Paman Sam itu mencatatkan infeksi lebih dari 1,8 juta kasus, dengan sekitar 100.000 kasus kematian.
Angka penambahan kasus juga tidak sepenuhnya melandai. World Health Organization melaporkan pada awal pekan ini, Amerika Serikat memiliki 17.962 kasus baru dalam sehari. Brazil lebih banyak lagi, dengan 33.274 kasus sementara Rusia punya 9.035 kasus anyar.
Dengan kondisi demikian, Grzesiowski khawatir beberapa negara mulai merencanakan pelonggaran upaya pembatasan jarak sosial hingga pelonggaran pembatasan perjalanan. Menurutnya, hal ini memunculkan tantangan baru dan dapat menyebabkan gelombang kedua infeksi.
Hans Kluge, Director for the WHO European Region mengatakan bahwa sekarang masih merupakan waktu untuk persiapan, bukan perayaan karena penurunan jumlah kasus yang terjadi di beberapa negara.
Andrea Ammon dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) mengatakan bahwa gelombang infeksi kedua sangat mungkin terjadi, jika masyarakat melanggar aturan-aturan jarak sosial yang telah ditetapkan.
Grzesiowski juga berpendapat bahwa masyarakat yang lebih besar, yang berada di ruang publik membantu memfasilitasi penyebaran virus corona, "Kita harus ingat bahwa semakin banyak orang berkumpul di satu tempat, semakin tinggi risiko infeksi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ratusan Buku Louvre Rusak Akibat Kebocoran Pipa Pascaperampokan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
Advertisement
Jadwal dan Tarif DAMRI Jogja-Semarang PP, 12 Desember 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Jadwal Pemadaman Listrik, 11 Desember 2025: Giliran Kalasan dan Sleman
- Agenda Budaya & Komunitas Jogja, 11 Desember 2025
- Ngawu Salurkan Bantuan Pupuk Rp84 Juta untuk 428 Petani
- Harga Emas Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Manchester City Comeback Bungkam Madrid di Liga Champions
- Hasil Liga Champions: Arsenal Libas Brugge 3-0, Raih 18 Poin Sempurna
Advertisement
Advertisement




