Advertisement
Masih perlu Sosialisasi New Normal Secara Masif

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus menyampaikan bahwa langkah pemerintah yang mengajak masyarakat masuk ke kehidupan dengan normal baru (new normal) untuk berdampingan dengan ancaman Covid-19 mendapat dukungan luas. Namun begitu, sosialisasi yang masif dan disiplin menjadi kunci keberhasilannya.
Pihaknya menilai ajakan untuk memulai kehidupan new normal dapat memulihkan ketahanan nasional, baik dari sisi ekonomi maupun sosial.
Advertisement
Akan tetapi, pelaksanaannya harus dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
“Keputusan new normal sudah tepat, sebab dampak pembatasan akibat pandemi akan menghancurkan ketahanan nasional, baik ekonomi maupun sosial,” kata Deddy melalui pernyataan tertulis, Kamis (28/5/2020).
Meskipun demikian, sebelum kenormalan baru diterapkan, pemerintah dan semua unsur masyarakat juga perlu menyiapkan diri dengan baik.
Pertama, sosialisasi harus dilakukan masif kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang tidak atau kurang mengakses informasi. Sosialisasi itu sebaiknya dilakukan tidak hanya melalui kanal-kanal media, tapi juga dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintahan hingga tingkat yang paling bawah.
"Paling baik jika dilakukan door to door dengan mengerahkan aparat desa/kelurahan sembari membagi masker dan brosur sosialisasi. Jika memungkinkan pemerintah daerah bisa menambahkan hand sanitizer," ujarnya.
Kedua, pemerintah pusat dan daerah, kantor-kantor swasta, mal, pasar, terminal, stasiun, bandara, kantor desa dan lainnya, harus memastikan tersedianya sarana-sarana kesehatan dan kebersihan diri yang dibutuhkan di tempat-tempat publik, seperti bak cuci tangan, hand sanitizer, masker, dan thermometer laser.
Ketiga, perlu pengawasan terus menerus terhadap pemberlakuan new normal, baik melalui kehadiran aparat maupun penggunaan CCTV di tempat-tempat interaksi publik.
Keempat, adanya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dan mudah dicerna dan papan-papan peringatan yang dipasang di tempat strategis untuk terus meningkatkan kesadaran warga.
Kelima, pemerintah juga harus mampu meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan untuk antisipasi meningkatnya angka penderita Covid-19. Bersama dengan itu, kapasitas industri kesehatan harus ditingkatkan untuk tersedianya masker, alat rapid test, hand sanitizer, vitamin, dan suplemen dengan harga harga terjangkau. “Jika perlu, bansos juga harus menyertakan pasok kebutuhan medis seperti vitamin, dan masker.”
Keenam, pemerintah disarankan menyiapkan payung hukum dalam rangka penerapan sanksi bagi pelanggar ketentuan new normal.
Ketujuh, masyarakat juga perlu kerja sama dan disiplin karena new normal berarti cara hidup baru atau kebiasaan-kebiasan baru. Untuk itu, kata dia, perlu melakukan disiplin diri, di dalam keluarga, di komunitas tempat tinggal atau di tempat-tempat beraktivitas.
“Pandemi ini hanya bisa kita lawan jika masyarakat bersatu, bergotong-royong, dan disiplin. Waspadai berita atau informasi negatif tanpa sumber yang valid atau yang tidak bermanfaat seputar wabah. Pandemi ini masalah di seluruh dunia, dan tidak pilih bulu dalam menginfeksi orang,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

2 Kalurahan Gunungkidul Belum Bisa Cairkan Dana Desa Termin Kedua
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement