Advertisement

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Hanya Layani Tiga Jenis Perjalanan

Newswire
Jum'at, 22 Mei 2020 - 07:57 WIB
Budi Cahyana
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Hanya Layani Tiga Jenis Perjalanan Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/4/2020). - JIBI/Bisnis.com/Eusebio Chrysnamurti

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo menyatakan perusahaan yang dia pimpin hanya melayani perjalanan dinas, bisnis, dan repatriasi warga negara Indonesia yang kembali dari luar negeri untuk pulang ke kampung halamannya.

"Kami mengimbau masyarakat tetap di rumah. Kalau memang harus bepergian, KAI siap membantu yang dinas, berbisnis, dan repatriasi tetapi harus membawa dokumen yang lengkap," kata Didiek saat jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia dipantau dari Jakarta, Kamis (21/5/2020).

Advertisement

Menurut Didiek, PT KAI sudah menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan sudah menyosialisasikannya di stasiun-stasiun.

"Awak kereta api juga dilengkapi dengan alat pelindung diri saat bekerja. Penumpang kereta api juga harus memakai masker. Bila tidak membawa akan diberikan masker yang wajib dipakai," tuturnya.

Didiek mengatakan sebelum keberangkatan, setiap kereta juga dibersihkan menggunakan disinfektan. PT KAI juga memastikan pegawai yang melayani perjalanan penumpang seluruhnya dalam keadaan sehat.

Calon penumpang dapat bepergian menggunakan kereta api asalkan untuk kepentingan perjalanan dinas dan bisnis yang dilengkapi surat tugas dan surat keterangan sehat.

Khusus untuk perjalanan kereta rel listrik (KRL), Didiek mengatakan tidak bisa menerapkan membawa surat kesehatan, tetapi penumpang wajib menggunakan masker dan diukur suhu tubuhnya.

"Bila suhu tubuh penumpang 38 derajat celcius atau lebih, maka akan diisolasi di stasiun," jelasnya.

Tentang penumpukan penumpang kereta rel listrik komuter, Didiek mengatakan hal itu hanya terjadi di Stasiun Bogor pada saat awal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Sesuai dengan peraturan PSBB, perjalanan pertama kereta rel listrik komuter adalah pukul 06.00. Namun kebiasaan penumpang di stasiun ujung seperti Stasiun Bogor adalah bersiap dari pukul 04.00," katanya.

Saat ini, jadwal perjalanan KRL telah diperbaiki, sehingga penumpukan penumpang bisa diatasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement