Advertisement
Ini yang Diperlukan Indonesia untuk Menyambut Relokasi Pabrik dari China

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pemerintah diminta serius menyambut potensi berpindahnya pabrik dan perusahaan asing dari China.
Setelah Amerika Serikat, kini Jepang akan merelokasi pabrik senilai US$2,2miliar dari China ke negara lain. Indonesia pun dianggap sebagai salah satu negara berpotensi menerima perpindahan tersebut.
Advertisement
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani mengatakan saat ini pemerintah Jepang memang sudah mempersiapkan dana insentif US$218,6 juta kepada korporasi jepang yang merealokasikan pabriknya di negara lain.
Menurutnya, untuk dapat melancarkan proses realokasi tentu pertama-tama penyiapan lahan perlu dilaksanakan. Tidak hanya itu saja secara berbarengan sangat penting bagi pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi Indonesia.
"Terutama dengan turunnya angka investasi PMA ke Indonesia, sudah sebaiknya pemerintah harus melakukan reformasi ekonomi yang harus dilakukan secara lebih serius dan lebih cepat terutama di pandemi ini," katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Minggu (17/5/2020).
Shinta mengemukakan hal itu tentu bisa dicapai melalui salah satunya adalah meningkatkan layanan investasi terutama di segi manufaktur. Upaya itu bisa dilakukan dengan peningkatan cakupan daerah untuk dapat mengakses sistem perizinan berusaha terintegrasi secara online atau Online Single Submission (OSS) karena nyatanya masih banyak daerah yang tidak terintegrasi.
Menurut Shinta hal lain yang penting juga yakni peningkatan kemudahan perijinan dan simplifikasi biokrasi yang dapat membebani usaha serta peningkatan kepastian hukum terkait perijinan di daerah untuk industri, khususnya soal lahan dan bangunan.
"Persoalan daya saing iklim bisnis dan investasi Indonesia terhadap ASEAN sebenarnya sudah disadari bahwa kita perlu untuk fokus untuk meningkatkan daya saing kita di banding negara ASEAN lainnya," ujarnya.
Untuk itu, terutama yang harus dilakukan dalam hal ini adalah meningkatkan service excellence terhadap investor luar negeri di Indonesia, selain itu deregulasi dan simplifikasi perijinan investasi serta peningkatan kapasitas tenaga kerja terampil dan infrastruktur bisnis di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement