Advertisement
Berawal dari Warga India dan Jemaah Tabligh, Ribuan Warga Sleman Jalani Rapid Test

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Sejak ditemukan klaster warga negara India dan Jemaah Tabligh di Sleman, dalam sepekan terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan rapid test masif kepada warga yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
Hasilnya, berdasarkan penuturan Koordinator Satgas Covid-19 Bidang Kesehatan Sleman Joko Hastaryo total terdapat sekitar ribuan warga yang sudah menjalani rapid test. Rapid test masif tersebut dilakukan baik di Cangkringan, Ngaglik, Ngemplak, Depok, Mlati, Gamping, maupun Moyudan.
Advertisement
"Dari jumlah tersebut, hanya 55 orang yang hasilnya reaktif. Mereka yang reaktif sudah ditindaklanjuti dengan uji swab yang hasilnya bisa keluar antara tiga sampai lima hari," kata Joko saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Minggu (3/5/2020).
Menurut Joko, Dinkes dalam sepekan terakhir gencar melakukan screening atau mencari kasus secara aktif. Screening dilakukan dengan wawancara dan cheklist. Bagi warga yang diduga terpapar Corona, diminta melakukan rapid test. "Ini untuk memutus persebaran kasus Covid-19," katanya.
Bagi yang reaktif saat menjalani rapid test, maka Puskesmas meminta dilakukan pemeriksaan swab di rumah sakit rujukan Covid-19. Sebaliknya, bagi yang tidak reaktif saat di rapid test artinya tidak ada paparan Corona.
"Jadi warga tidak perlu khawatir dengan kegiatan ini. Apalagi reaktif saat di rapid test (dan swab) belum tentu positif Corona," kata Joko.
Dinkes melalui seluruh Puskemas di wilayah Sleman terus melalukan upaya tracing melalui RDT untuk setiap kasus positif di Sleman. Hal ini dilakukan agar memudahkan pemetaan persebaran kasusnya. Apalagi kasus positif Covid-19 di Sleman paling tinggi. Dia berharap dengan rapid test masif ini upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bisa dilakukan.
"Hasil rapid test masif yang dilakukan selama April, akan kami sampaikan ke Gugus Tugas Covid-19 DIY paling lambat Selasa besok," katanya.
Disinggung soal kondisi paket RDT, yang tersedia saat ini, Penanggungjawab Posko Informasi Covid 19 Sleman Novita Krisnaeni mengatakan hingga kini stok paket RDT di Sleman masih aman. Dari sekitar 3.000 paket RDT, yang digunakan baru sekitar 1.800 an warga. "Masih ada sisa 1.300 paket RDT. Masih aman," katanya.
Dinkes Sleman, tambah Joko, masih terus berupa melakukan pengadaan alat rapid test sembari mengajukan permintaan RDT ke Gugus DIY. "Kami masih berusaha pengadaan sendiri selain mengajukan ke gugas DIY," kata Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya
- Sekolah Rakyat Dibangun Mulai September 2025, Dilengkapi Dapur dan Asrama
- 29 Penumpang Belum Ditemukan, Manajemen KMP Tunu Pratama Jaya Minta Maaf
- DPR RI Bentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
- Kemensos: Anak Jalanan Jadi Target Utama Ikuti Sekolah Rakyat
- Banjir di DKI Jakarta Rendam 51 RT
- Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement
Advertisement