Advertisement

Dampak Pandemi Corona, Sudah 38.822 Narapidana Dibebaskan

Lorenzo Anugrah Mahardhika
Senin, 20 April 2020 - 11:07 WIB
Nina Atmasari
Dampak Pandemi Corona, Sudah 38.822 Narapidana Dibebaskan Ilustrasi - Sejumlah narapidana berada di dalam Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (7/5). Kementerian Hukum dan HAM memerintahkan perbaikan sistem dalam rutan dan lembaga pemasyarakat, serta meminta Polri mengusut dugaan pungutan liar di Rutan Pekanbaru. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah mengambil kebijakan pada narapidana terkait dampak pandemi Corona. Jumlah narapidana yang telah bebas pada program asimilasi dan integrasi di tengah pandemi Covid-19 telah mencapai 38 ribu orang.

Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham Rika Apriyanti, hingga Senin (20/4/2020) pukul 07.00 WIB, pihaknya telah menghimpun data dari 525 UPT Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Hasilnya, sebanyak 38.822 narapidana dan narapidana anak telah dibebaskan dalam program asimilasi dan integrasi.

Advertisement

Secara rinci, jumlah napi yang mengikuti program asimilasi berjumlah sebanyak 36.641 narapidana. Dari jumlah tersebut, 903 diantaranya adalah napi anak dan sebanyak 35.738 sisanya adalah narapidana dewasa.

"Narapidana yang mengikuti program integrasi berjumlah 2.181 narapidana. Jumlah tersebut terdiri atas 2.145 napi dewasa dan 35 napi anak," ujar Rika pada Senin (20/4/2020).

Asimilasi adalah pembinaan narapidana dewasa dan anak dengan membiarkan mereka hidup berbaur di lingkungan masyarakat.

Sementara, integrasi adalah narapidana yang telah memenuhi syarat-syarat pembebasan bersyarat, cuti bersyarat dan cuti menjelang bebas.

Pembebasan napi melalui program ini telah diatur dalam Peraturan Menkumham Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.

Dalam ketentuan tersebut, napi yang dibebaskan bukan yang terjerat kasus korupsi, narkotika, terorisme, kejahatan keamanan negara, kejahatan HAM, kejahatan transnasional dan warga negara asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement