Advertisement
5.053 Desa di Jawa Timur Siapkan Ruang Observasi untuk Pemudik
Petugas mengukur suhu tubuh warga yang pulang dari perantauan dan menjalani karantina selama 14 hari di SDN Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). - Antara/Syaiful Arif
Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan ruang obervasi bagi para pemudik di ribuan desadapat menekan laju penyebaran Covid-19.
Dia mengungkapkan salah satu contoh keberhasilan yang dilakukan di Kanigoro Blitar yang telah memberikan ruang observasi kepada warga yang baru datang dari Bekasi.
Advertisement
"Selama 14 hari akhirnya mereka dinyatakan selesai obervasi. Pola seperti ini akan jadi referensi bagi desa dan kelurahan lain," katanya, Senin (13/4/2020) malam.
Dia mengatakan warga di Kanigoro Blitar tersebut sangat menyadari bahwa ketika kembali ke kampung halaman, warga desa juga harus bersedia membantu dengan menempatkan warga yang baru datang.
"Terima kasih kepada desa dan camat, yang hingga kini sudah ada 5.053 desa dan kelurahan yang menyiapkan ruang observasi. Jumlah desa itu setara dengan 59 persen dari total desa di Jatim," katanya.
Dia menyebut, seperti jumlah kasus di Magetan yang sudah awal ada setelah Kota Surabaya, dan Malang. Dari total jumlah 10 orang positif virus corona, sebanyak 8 orang telah sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
"Kita bisa melihat gerakan melakukan isolasi yang masif di daerah itu. Setelah hasil tracing diikuti langkah komprehensif untuk observasi atau isolasi mandiri, saya rasa salah satu contoh yang cukup sukses adalah Magetan," imbuhnya.
Adapun jumlah orang positif terpapar corona di Jatim hingga 13 April 2020 mencapai 438 orang. Dari jumlah itu, yang sembuh sudah ada 76 orang, dan yang meninggal dunia ada 40 orang.
Secara terperinci, total kasus terbanyak ada di Surabaya 208 kasus, Sidoarjo 39 kasus, Lamongan 24 kasus, Gresik 17 kasus, Tulungagung 14 kasus, Kediri 12 kasus, Malang dan Situbondo masing-masing 11 orang.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) secara total mencapai 1.447 orang. Dari angka tersebut saat ini yang masih dalam pengawasan mencapai 872 orang, yang selesai diawasi 490 orang dan yang meninggal dunia 85 orang.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara total mencapai 14.423 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.586 orang telah selesai diawasi, sebanyak 7.813 orang masih dipantau dan 24 orang meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
Advertisement
Operasional Lima SPPG di Kulonprogo Dihentikan Sementara
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- RUPSLB BRI Tetapkan Viviana Dyah sebagai Wakil Direktur Utama
- Libur Nataru, Pemkot Jogja Siagakan Truk Sampah di Malioboro
- 9 Destinasi Wisata Songkhla yang Populer di Thailand Selatan
- Libur Nataru, DLH Sleman Tak Tambah Tempat Sampah Wisata
- Satpol PP DIY Andalkan Jaga Warga Amankan Libur Nataru
- Disnakertrans DIY Pastikan Pakai Formula Baru Penetapan UMP 2026
- Pemkab Kulonprogo Apresiasi Atlet Berprestasi PORDA XVII 2025
Advertisement
Advertisement




