Advertisement
Mahasiswa UII Produksi Pelindung Wajah untuk Disumbangkan ke Rumah Sakit

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Sekumpulan mahasiswa dari lintas organisasi di Universitas Islam Indonesia (UII) membuat bagian dari alat pelindung diri (APD) berupa face shield atau pelindung wajah. Ratusan pelindung muka yang sudah diproduksi secara manual disumbangkan pada rumah sakit yang kekurangan APD dalam menangani Covid-19.
Ketua Ulil Albab Science Center (UASC) UII Sultan Muhammad Dafa menjelaskan pembuatana APD dilakukan sejak 27 Maret 2020 lalu dengan melibatkan mahasiswa UII dari berbagai latar belakang. Pembuatannya dilakukan secara manual dengan bahan yang bisa dibeli di sejumlah toko di Kota Jogja. Dalam sehari mampu memproduksi sekitar 150 pelindung muka dengan bahan mika ukuran ketebalan 0,3 milimeter.
Advertisement
Prosesnya dengan menggunting mika ukuran 28 cm x 28 cm lalu mika hasil guntingan ditempelkan pada lakban hitam sebagai perekat sekaligus penanda bagian depan APD tersebut. Selanjutnya di balik lakban hitam tersebut diolesi lem untuk ditempeli busa agar jika dipakai terasa nyaman terkena dahi. Kain elastis dengan lebar seukuran ikat pinggang lalu diklaim di kedua sisi face shield. Setiap satu unit diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp5.000.
"Setelah itu lalu bagian ujung bawahnya digunting lonjong dan dirapikan, dibersihkan, sterilisasi dan siap dipakai. Kami sudah mendistribusikan sekitar 700 pada 12 rumah sakit di DIY dan Jawa Tengah serta beberapa di luar Jawa," kata mahasiswa Teknik Mesin, FTI UII ini, Sabtu (4/4/2020).
Dalam pembuatan face shield di GOR UII, Sabtu (4/4/2020) para mahasiswa dikunjungi Anggota Komisi VI DPR RI Subardi dan Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun. Subardi mengapresiasi kepedulian mahasiswa UII yang bersedia meluangkan waktunya membuat pelindung muka di tengah keterbatasan APD untuk menangani pasien Covid-19. Menurutnya perguruan tinggi memiliki peran besar dengan segala mengerahkan daya yang dimiliki dalam menangani pandemi corona.
"Dalam situasi seperti ini semua pihak butuh kebersamaan untuk menangani Covid-19, karena dampaknya luar biasa terutama di sisi ekonomi. Kami terima kasih kepada UII yang punya andil besar untuk masyarakat dalam rangka mencegah," katanya.
Subardi menilai kemampuan membuat APD yang sederhana seperti pelindung wajah oleh mahasiswa UII ini bisa ditularkan kepada warga lain agar bisa ikut memproduksi. "Melalui gerakan memproduksi seperti ini harapannya ke depan juga bisa berpengaruh pada sisi ekonomi ketika ditularkan kemampuan produksi kepada warga lain. Oleh karena itu, kami mendorong gerakan seperti ini. Hasil produksinya juga nyaman dipakai ketika kami mencoba," ucapnya.
Rektor UII Fathul Wahid memastikan proses pembuatan telah sesuai protokol pencegahan Covid-19, karena mahasiswa yang dilibatkan dalam setiap sesi dibatasi sekitar delapan orang dengan diatur jaraknya secara ketat. Mereka yang terlibat, rata-rata tidak mudik dan tetap bertahan tinggal di indekos di tengah pandemi corona. Pembuatan pelindung muka didasari karena banyaknya laporan terkait kekurangan APD untuk tenaga medis.
Pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas produksi karena banyaknya permintaan. Pihaknya juga memproduksi hazmat dengan kapasitas produksi yang terbatas. "Harapannya bisa membantu meringankan kebutuhan para nakes nakes yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement