Advertisement
Peneliti Inggris Temukan Cara Melacak Virus Corona di Air Limbah Menggunakan Kertas
Seorang peneliti bekerja di laboratorium pusat pencegahan dan pengendalian penyakit di Nanyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Februari 2020. - Antara/Xinhua
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Peneliti di sleuruh dunia terus berupaya menemukan cara mengendalikan penyebaran virus Corona. Kekinian, Tim peneliti dari Cranfield University, Inggris, menemukan mekanisme pengujian virus Corona (Covid-19) di dalam air limbah melalui perangkat berbasis kertas.
Penemuan ini berpotensi mengetahui keberadaan virus tersebut dengan cepat, akurat, dan terjangkau, sehingga membantu mengendalikan penyebarannya.
Advertisement
Dilansir dari Sciencealert.com, Insinyur Biomedis Zhugen Yang dari Cranfield University, Inggris, mengungkapkan perangkat berbasis kertas tersebut memiliki harga yang murah, yakni sekitar US$1,24, dan akan mudah digunakan oleh non-ahli setelah perbaikan lebih lanjut.
"Kami memperkirakan bahwa perangkat ini akan dapat menawarkan gambaran lengkap dan langsung tentang kesehatan populasi begitu ini sensor dapat digunakan," katanya pada Kamis (2/4/2020).
Perangkat berbasis kertas yang diusulkan oleh Yang dan para rekan-rekannya akan dilipat dan dibuka sebagai cara untuk menyaring asam nukleat patogen dari air limbah.
Bahan kimia yang terdapat pada kertas akan mendeteksi ada atau tidaknya Covid-19. Pengguna dapat langsung melihat hasil pengujian tersebut, yakni hijau yang berarti terdapat Covid-19, dan biru jika tidak ada virus tersebut.
Perangkat kertas tersebut mudah untuk ditumpuk, disimpan, dan dibawa oleh pengguna. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat membakar perangkat berbasis kertas tersebut setelah selesai.
Untuk diketahui, penelitian terbaru menunjukkan Covid-19 dapat diketahui dari urin dan feses, dan dapat bertahan selama beberapa hari di luar organisme hidup. Kondisi ini memberikan keyakinan kepada para peneliti bahwa pengujian terhadap air limbah dapat bekerja.
Yang menuturkan dalam kasus infeksi tanpa gejala di masyarakat atau ketika orang tidak yakin apakah mereka terinfeksi atau tidak, deteksi limbah masyarakat secara real-time melalui perangkat analisis kertas dapat menentukan apakah ada pembawa Covid-19 di suatu daerah untuk memungkinkan penyaringan cepat, karantina, dan pencegahan.
"Jika Covid-19 dapat dipantau di sebuah komunitas pada tahap awal melalui called wastewater-based epidemiology [WBE], intervensi yang efektif dapat dilakukan sedini mungkin untuk membatasi pergerakan populasi lokal itu, bekerja untuk meminimalkan penyebaran patogen dan ancaman terhadap kesehatan masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
85 Persen Pasien Kanker Paru di DIY Datang Sudah Stadium Lanjut
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Kraton Serahkan Serat Kekancingan ke 250 Warga Jogja
- UGM Bentuk Emergency Response Unit untuk Mahasiswa dan Korban Bencana
- Ramp Check Rampung, KA Bandara YIA Siap Hadapi Nataru
- 1.154 KPM di Bantul Terima Bansos Sembako Sapa Tahap IV
- Solidaritas dari Jogja, GKR Hemas Bantu Mahasiswa Korban Bencana
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Jogja Sabtu 20 Desember 2025
- SIM Keliling Sleman Buka Layanan Akhir Pekan Desember 2025
Advertisement
Advertisement



