Advertisement
Hindari Penularan Corona Covid-19, Saat Ini 1,7 Miliar Orang ‘Dikunci’ di 16 Negara

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penularan virus Covid-19 semakin meluas ke seluruh dunia. Penyakit ini telah merenggut lebih dari 20.000 jiwa sejak virus itu terdeteksi dan menjadi populer akibat pemberitaan luas dari media massa sejak 26 Desember 2019.
Virus yang dikenal dengan nama SARS-CoV-2 dan merupakan penyebab Covid-19 atau Corona itu kini nyaris melanda seluruh negara di dunia.
Advertisement
Kasus positif terpapar virus corona pun terus bertambah hingga mencapai lebih dari 450.000 hingga hari ini.
Tidak heran Oganisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang pada awalnya menyampaikan peringatan tidak terlalu keras, kini berubah menjadi lebih tegas.
WHO menyebut negara-negara yang terpapar terlalu banyak membuang-buang waktu berharga pada tahap awal untuk melakukan penguncian (lockdown) sehingga terlambat dalam mengambil tindakan untuk membendung virus corona.
Meski demkian, sejumlah negara telah mengeluarkan kebijakan penguncian negara maupun sebagian wilayahnya untuk menghadapi perang melawan “pasukan virus vorona” tersebut.
Kini, seperlima dari penduduk dunia atau 1,7 miliar orang telah dikunci untuk menghindari wabah mematikan itu.
Hingga hari ini setidaknya sebanyak 16 negara telah melakukan lockdown dengan berbagai karakteristiknya selain China yang pertama kalinya mengumumkan lockdown pada 23 Januari lalu di Kota Wuhan.
Wuhan merupakan Ibu Kota Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus tersebut setelah pertama kali terdeteksi menjelang akhir tahun lalu.
Selain Inggris, negara-negara Eropa telah melakukan lockdown di Eropa termasuk Italia, Spanyol, Prancis, Irlandia, Polandia, Belgia, Belanda dan Denmark.
Sedangkan di Asia tercatat India, Filipina, Malaysia, Lebanon dan Yordania.
Di negara Amerika Latin terdapat negara El-salvador dan Argentina yang telah melakukan lockdown.
Pemerintah Inggris mengeluarkan kebijakan dengan mengunci wilayahnya selama tiga minggu ke depan mulai Senin (23/3/2020).
Per hari ini, jumlah korban tewas di negara itu mencapai 463 orang. Sedangkan di Italia angka kematiannya melampaui China dan hari ini telah lebih dari 7.500 korban tewas. Lockdown secara nasional di Italia berlaku mulai 10 Maret lalu.
Negara Spanyol menjadi negara Eropa kedua setelah Italia yang melakukan karantina secara nasional.
Otoritas Spanyol memberlakukan penguncian wilayah mulai 14 Maret 2020. Hingga hari ini jumlah korban meninggal telah mencapai angka 3.434 jiwa di negara itu.
Sedangkan Prancis memberlakukan lockdown mulai 16 Maret 2020 selama 15 dengan jumlah korban meninggal per hari ini tercatat 1.331 jiwa.
Dengan angka kematian sembilan orang hingga hari ini, seluruh wilayah Irlandia juga mulai dikunci.
El-Salvador juga melakukan karantina nasional. Warga negara ini yang pulang dari luar negeri diwajibkan karantina selama 30 hari. Hal yang sama juga diberlakukan di Argentina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com, BBC.Com, Guardian.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Profil M Qodari, Dari Pengamat Politik Jadi Kepala Staf Kepresidenan
- Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Pilihan Prabowo
- Hujan Deras, Ojol Tetap Gelar Aksi Unjuk Rasa
- Profil Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden
- KIP Kuliah 2025 Jalur Mandiri: Batas Waktu, Syarat, dan Cara Daftar
Advertisement

Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polri Minta Interpol Terbitkan Red Notice Riza Chalid
- Mahfud MD Dikabarkan Masuk Kabinet Merah Putih, Begini Respons Bappisus
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Ojol Gelar Demo 17 September 2025, Ini 7 Tuntutan yang Diangkat
- Pembunuhan Kacab Bank, Dua Oknum TNI AD Dijanjikan Imbalan Rp100 Juta
- Korban Meninggal Kasus Kecelakaan Bus RS Bina Sehat di Bromo Bertambah
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
Advertisement
Advertisement