Advertisement
463 Orang Meninggal karena Corona, Italia Berlakukan Isolasi Nasional

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Italia mengisolasi warga secara nasional menyusul terus meningkatnya penyebaran virus Corona. Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada konferensi pers, Senin (9/3/2020) malam waktu setempat, menyebut pembatasan perjalanan yang awalnya diterapkan di bagian utara Italia kini diperluas hingga seluruh negeri. Upaya ini disebut dengan gerakan I'm staying home.
"Kita perlu mengubah kebiasaan kita sekarang. Kita harus memaksakan pengorbanan ini," kata Conte, dilansir Bloomberg, Selasa (10/3/2020).
Advertisement
Kurang dari 48 jam setelah mengumumkan langkah-langkah pengendalian penyebaran virus di wilayah sekitar Milan, Conte bergerak untuk memperluas pembatasan dengan dekrit di seluruh negeri. Pada Minggu (8/3/2020), seluruh wilayah Lombardy, termasuk pusat keuangan di Milan dan 14 provinsi yang paling terdampak di utara Italia ditutup hingga 3 April 2020.
Di bawah dekrit terbaru itu, sekolah dan universitas ditutup secara nasional, semua acara publik akan dibatalkan dan warga Italia tidak akan diizinkan bepergian tanpa alasan bisnis atau kesehatan terkait sampai 3 April 2020.
Dekrit itu juga hanya mengizinkan warga bepergian antarkota dengan alasan darurat dan dapat dikenakan hukuman hingga 3 bulan penjara jika melanggar.
Upaya ini tetap dilakukan meski beberapa inisiatif di utara Italia tampaknya menghasilkan efek yang terbatas, karena kereta api dan bandara masih beroperasi dan banyak orang Italia terus bergerak bebas. Tentara dan polisi baru mulai melakukan pemeriksaan di bandara dan stasiun kereta pada Senin kemarin.
Keputusan Conte diumumkan setelah jumlah kasus di Italia melonjak sebesar 25% menjadi 9.172 pada Senin kemarin. Kematian yang dilaporkan melonjak menjadi 463 dari 366.
Wabah ini sedang menguji batas-batas sistem kesehatan negara dan merupakan pukulan bagi ekonomi yang sudah di ambang resesi. Kementerian Keuangan Italia mengatakan bahwa negara itu lebih baik menghadapi pukulan ekonomi jangka pendek sekarang untuk mencegah krisis yang lebih luas.
Pemerintah Kamis pekan lalu telah menggandakan pengeluaran darurat menjadi 7,5 miliar euro atau US $8,5 miliar untuk meredam dampak ekonomi dari virus tersebut. Angka itu akan naik lebih jauh, la Repubblica melaporkan Senin, mengutip sebuah wawancara dengan Conte.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Setuju Pembentukan Dirjen Pesantren di Kemenag
- Sejarah Hari Santri 22 Oktober dan Fatwa Resolusi Jihad Hasyim Asyari
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
Advertisement

BPBD Gunungkidul Imbau Waspada Bencana di Awal Musim Hujan
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- ASN Disdikbud Sukoharjo Jadi Tersangka Korupsi Rp10,6 Miliar
- Museum Vatikan Tingkatkan Keamanan Pasca-Perampokan Museum Louvre
- Panewu Girimulyo Minta Pemilik Lahan Terapkan Terasering
- Axl Rose,Vocalis Guns N Roses Lempar Mikrofon dan Tendang Drum
- PSIM Jogja vs Dewa United: Sama- Sama Usung Misi Bangkit
- Puluhan Pekerja Migran Jadi Korban Calo Tiket Konser BLACKPINK
- Donald Trump Disebut Bakal Kurangi Hukuman P. Diddy
Advertisement
Advertisement