Advertisement
Beredar Kabar Uang Kertas Bisa Tularkan Virus Corona, Begini Penjelasan WHO dan CDC

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penyebaran virus Corona atau Covid-19 terus diwaspadai sehingga masyarakat diminta mempelajari pola penyebarannya. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyarankan masyarakat menghindari penggunaan uang kertas, menyusul maraknya penyebaran virus corona atau Covid 19 saat ini.
WHO juga mendorong orang untuk menggunakan opsi pembayaran digital. "Kami tahu bahwa uang sering berpindah tangan dan dapat menyimpan semua jenis bakteri dan virus," kata seorang perwakilan WHO seperti dikutip dari USA Today.
Advertisement
"Kami akan menyarankan orang untuk mencuci tangan setelah memegang uang kertas dan menghindari menyentuh wajah mereka." tambahnya.
WHO tidak secara eksplisit mengatakan bahwa uang secara spesifik terkait dengan coronavirus, yang juga disebut COVID-19. Namun, agensi itu mengatakan "disarankan untuk menggunakan pembayaran tanpa kontak untuk mengurangi risiko penularan.
Sementara cara utama untuk menyebarkan coronavirus adalah melalui batuk dan bersin, virus dapat bertahan hidup di permukaan keras seperti koin selama berhari-hari dalam beberapa kasus. Dolar AS, campuran kain dan kertas, lebih sulit untuk ditempelkan oleh virus.
Meski begitu, badan kesehatan dunia mengatakan jangan mengambil risiko yang bisa menimbulkan penularan.
Sementara itu, mereka mengklarifikasi rekomendasinya, dan menyebutkan bahwa itu tidak memperingatkan orang untuk menghindari pemakaian uang tunai sama sekali.
"Kami tidak mengatakan uang kertas akan menularkan COVID-19, kami juga belum mengeluarkan peringatan atau pernyataan tentang ini," kata juru bicara WHO Fadela Chaib seperti dikutip dari MarketWatch.
Menurutnya, pihak WHO menyarankan harus mencuci tangan setelah memegang uang, terutama jika memegang atau makan makanan.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa "mungkin" seseorang dapat terkena virus corona dengan menyentuh objek yang memiliki virus di atasnya. Tetapi hanya jika itu kemudian masuk ke mulut atau hidung mereka.
"Tapi ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus," kata CDC.
Bank-bank China juga telah mencuci uang untuk menghancurkan uang tunai yang berpotensi terinfeksi sebelum diserahkan kembali kepada publik.
"Uang tunai yang diterima oleh bank harus disterilkan sebelum dirilis ke pelanggan," situs web pemerintah China baru-baru ini mengumumkan. Negara ini menggunakan sinar ultraviolet dan panas untuk membunuh bakteri di permukaan mata uang.
Sementara itu, Pemerintah A.S. belum mengumumkan rencana serupa untuk membersihkan uang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement