Advertisement
Peneliti Zoonosis Sebut Ada Virus Corona di Kelalawar Buah di Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kelelawar buah di Indonesia diketahui juga menyimpan virus corona.
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Research Center for Zoonosis Control (RCZC) Universitas Hokkaido, Jepang menemukan 6 virus pada kelelawar buah yang hidup di Indonesia, yakni coronavirus, bufavirus, polyomavirus, alphaherpesvirus, paramyxovirus, dan gammaherpesvirus.
Advertisement
"Keenam virus itu berpotensi menimbulkan zoonosis," kata Agus Setiyono, ahli patologi dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang terlibat dalam penelitian tersebut, ketika dihubungi dari Jakarta, Senin (3/2/2020).
Zoonosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus pada binatang dan bisa menulari manusia atau sebaliknya. Salah satu contohnya adalah virus Corona yang berasal dari Wuhan, China yang kini sedang mewabah.
"Studi kami melakukan surveillance patogen atau agen penyebab yang bisa menularkan penyakit ke manusia. Dari enam itu semuanya berpotensi. Hanya kami juga belum tahu jika di manusia ekspresi atau bentuk penyakit seperti apa," lanjut Agus.
Menurut dia, tim peneliti menemukan virus-virus tersebut pada sampel kelelawar yang diambil dari Bukittinggi di Sumatra Barat, Bogor dan Panjalu di Jawa Barat, Gorontalo di Provinsi Gorontalo, Manado di Sulawesi Utara, dan Soppeng di Sulawesi Selatan.
Tim melakukan penelitian tersebut tahun 2010 sampai 2015 dan mempublikasikan hasil penelitian tahun 2012 sampai 2018 menurut Agus.
Berkaca pada kejadian penyebaran virus nipah di Malaysia tahun 1998 dan virus hendra di Australia tahun 1994, dua virus yang ditemukan pada kelelawar buah, tim peneliti ingin mengetahui apakah di kelelawar buah di Indonesia, yang berada di antara kedua negara tersebut, punya virus yang sama.
Dalam kasus virus nipah, virus menyebar dari kelelawar ke babi. Babi yang terpapar virus tersebut tidak sakit, namun bisa menularkan virus ke manusia.
Kejadian penyebaran virus hendra di Australia polanya hampir sama. Dari kelelawar virus berpindah ke kuda, yang kemudian menularkan virus ke manusia.
Agus menjelaskan bahwa virus-virus yang ada pada kelelawar buah tidak berdampak pada kelelawar buah karena binatang itu punya sistem kekebalan unik.
"Jadi mereka mengandung virus itu atau di dalam tubuhnya ada agen penyebab penyakit tapi kelelawar tidak sakit. Fenomena ini yang unik. Normalnya kalau ada agen penyebat penyakit masuk ke dalam tubuh, sakit hewannya," kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Ini yang Dilakukan Pemkot Jogja Agar Bansos Tepat Sasaran
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Akan Menghadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor
- Gen Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi
- Ada Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025
- Aturan dan Petunjuk Teknis Pelantikan PPPK Paruh Waktu
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
- Kabel di Jalur Kereta Cepat Whoosh Dicuri, Pelaku Telah Diamankan
- Besok! Ojol Geruduk Kemenhub dan DPR, Ini Tuntutan Mereka
Advertisement
Advertisement