Advertisement
Polisi Sudah Cari Harun Masiku di Rumahnya di Gowa, Ini Hasilnya

Advertisement
Harianjogja.com, GOWA - Aparat masih mencari keberadaan Caleg PDI Perjuangan Harun Masik. Buronan KPK dalam kasus suap kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan tersebut kekinian sudah berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO).
Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham menyebut jika Harun berada di Singapura sejak 6 Januari 2020. Namun, adanya informasi yang berkembang bahwa Harun pada 7 Januari 2020 telah kembali ke Indonesia, sebelum KPK menangkap Wahyu dan 8 orang lainnya.
Advertisement
Dari informasi tersebut ada dugaan bahwa Harun kini bersembunyi di Gowa, Sulawesi Selatan. Polisi mengklaim telah menyambangi kediaman Harun di Gowa dan hasilnya nihil.
"Anggota sudah di sana sudah ke rumahnya yang bersangkutan, belum ada anggota melihat yang bersangkutan di sana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Selasa (21/1/2020).
Untuk itu, polisi masih melakukan perburuan terhadap Harun. Selain itu, Polri telah menerima surat permohonan dari KPK untuk memburu Harun.
"Kami masih menunggu tim yang bekerja. Kami tunggu hasilnya seperti apa penyidik masih kerja jangan sampai ada terkendala biar saja penyidik, " ujar Argo.
Untuk diketahui, Harun Masiku hingga kini masih diburu KPK setelah diduga kuat turut menyuap eks anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan dalam perkara pergantian antarwaktu atau PAW anggota DPR RI tahun 2019-2024.
Selain Harun dan Wahyu, KPK juga telah menetapkan eks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina dan pihak swasta bernama Saeful sebagai tersangka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Wali Kota Serang Kena Tilang Gegera Bonceng Anak Tanoa Helm
- Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
- Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Korupsi Chromebook
- Rencana Pembangunan Rumah Subsidi Tipe 18/25 Dibatalkan, Ini Alasan dari Menteri PKP
- 27 Juli, Penerbangan Moskow-Pyongyang Dibuka
- Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
- 11 Korban Kapal Karam di Selat Sipora Ditemukan Dalam Kondisi Selamat
Advertisement
Advertisement