Advertisement
Sanksi Tegas Siap Menimpa Anggota Polisi jika Terlibat Jual Beli Amunisi

Advertisement
Harianjogja.com, TIMIKA - Polda Papua mewanti-wanti para anggota untuk tidak terjerumus kasus jual-beli amunisi maupun senjata api dengan jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB) sebab tidak ada pengampunan bagi anggota yang terlibat tindakan seperti itu. Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw.
"Saya berharap anggota kita tidak memanfaatkan ruang kosong ini untuk kemudian memperjual-belikan amunisi dan lain sebagainya. Prinsipnya, bagi mereka yang terindikasi dan bisa dibuktikan keterlibatannya maka tidak ada kata maaf. Pasti kita akan pecat dengan tidak hormat dan kita proses hukum. Itu pasti," kata Irjen Paulus di Timika, Senin (13/1/2020).
Advertisement
Kapolda meyakini sebagian besar anggota Polri yang bertugas di Papua memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi, namun tidak tertutup kemungkinan terdapat satu-dua oknum yang melakukan perilaku menyimpang.
Saat ini Polres bersama Kodim 1710 Mimika masih terus menyelidiki asal-usul puluhan amunisi dan pelontar aktif yang ditemukan di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Distrik Iwaka, pada awal Januari 2020.
BACA JUGA
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Era Adhinata mengatakan puluhan amunisi dan pelontar aktif itu jelas merupakan milik TNI dan Polri.
"Dari mana asal-usulnya, itu yang sementara ini kami selidiki sama-sama. Dari situ akan terungkap, siapa oknum yang mengeluarkannya dari gudang senjata," kata AKBP Era Adhinata.
Tim Khusus Polres Mimika dan Brimob Batalyon B Polda Papua telah meminta keterangan sejumlah saksi, antara lain supir truk sampah Pemkab Mimika yang disinyalir mengangkut muatan amunisi bersama sampah rumah tangga untuk dibuang ke TPA Iwaka serta operator alat berat yang bertugas di TPA sampah Iwaka.
Puluhan amunisi bersama pelontar aktif itu pertama kali ditemukan oleh Hendra (17), operator alat berat di lokasi TPA sampah Distrik Iwaka pada Selasa (31/12/2019).
Berdasarkan keterangan Hendra sebagaimana dilaporkan oleh Darjo, rekan sesama operator alat berat di TPA sampah Iwaka, diketahui barang yang disimpan dalam sebuah bungkusan plastik itu dibuang ke TPA sampah Iwaka dan diangkut menggunakan truk sampah Pemkab Mimika berwarna hijau dengan nomor lambung 10 berplat nomor DS 9593 MA.
Setelah dibuka, diketahui bungkusan plastik tersebut berisi amunisi sebanyak 10 butir kaliber 5.56.5 TJ.
Selanjutnya pada Rabu (1/1) di lokasi yang sama juga ditemukan dua butir pelontar GLM dan 50 butir amunisi kaliber 5,56.5 TJ.
Temuan tersebut selanjutnya diserahkan kepada petugas Brimob Batalyon B Polda Papua.
Saat ini tiga warga sipil yang terlibat kasus jual beli 600 butir amunisi tengah menjalani persidangan di PN Timika dan telah dituntut hukuman penjara masing-masing enam tahun dan lima tahun.
Sementara dua oknum anggota TNI yang terlibat dalam kasus tersebut menjalani proses hukum di Pengadilan Militer Jayapura. Satu anggota TNI lainnya yang terlibat dalam kasus itu diketahui meninggal dunia saat menjalani penahanan di Rumah Tahanan Militer Waena, Jayapura pada Senin (6/1/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 17 Oktober 2025
- FIFA: 1 Juta Tiket Nonton Piala Dunia 2026 Sudah Terjual
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025
- Jadwal DAMRI Jumat 17 Oktober 2025, Bandara YIA ke Jogja
- Palestina Susun Rencana Rekonstruksi Gaza Senilai Rp1.100 Triliun
- Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Era SBY dan Jokowi
- ASPD Siapkan Penyeberangan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2026
Advertisement
Advertisement