Advertisement

Tersangka Penikaman di Rumah Pendeta Yahudi AS Saat Perayaan Keagamaan Diadili

John Andhi Oktaveri
Senin, 30 Desember 2019 - 09:27 WIB
Nina Atmasari
Tersangka Penikaman di Rumah Pendeta Yahudi AS Saat Perayaan Keagamaan Diadili

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus penikaman dengan tuduhan lima percobaan pembunuhan di rumah seorang pendeta Yahudi masuk ke meja hijaul Tersangka kemarin, Minggu  (29/12/2019) dibawa ke pangadilan New York untuk disidangkan.

Grafton Thomas, 37, diduga memasuki kediaman pendeta tersebut di Monsey, wilayah Rockland saat perayaan acara keagamaan Hanukkah. Dia menikam beberapa orang dengan menggunakan parang sebelum melarikan diri. Akan tetapi, dia membantah tuduhan itu.

Advertisement

Serangan tersebut dikecam di tengah meningkatnya serangan terhadap kaum Semit di Amerika Serikat. Presiden Donald Trump menyatakan bahwa orang Amerika Serikat harus bersatu untuk melawan, menghadapi, dan memberantas momok jahat anti-Semitisme.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian apa yang dilakukan itu bertujuan untuk membuat kerusakan massal, kekerasan yang menimbulkan ketakutan berdasarkan ras, warna kulit, dan kepercayaan.

Tidak ada rincian resmi yang dirilis tentang para korban yang dilarikan ke rumah sakit terdekat. Media setempat mengatakan satu orang terluka parah.

Thomas ditangkap di mobilnya sekitar 50 kilometer jauhnya, dua jam setelah serangan. Seorang saksi mengatakan senjata tajam itu berukuran besar dan penyerang mengayunkannya ke depan dan ke belakang.

"Semua orang berteriak, panik, dan berteriak 'keluar.' Ada kekacauan,” ujar Joseph Gluck seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (30/12/2019).

Tahun lalu seorang penganut supremasi kulit putih berjalan ke sinagog Pittsburgh dan menembak mati 11 orang Yahudi. Seranga itu disebut paling mematikan terhadap komunitas Yahudi di Amerika Serikat.

Awal bulan ini, enam orang termasuk dua penyerang, tewas dalam penembakan di sebuah toko makanan di Jersey City, New Jersey, yang menurut pihak berwenang sebagian didorong oleh sentimen anti-Semitisme.

Sebuah laporan pada bulan April dari Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) menyatakan bahwa jumlah serangan anti-Semit pada tahun 2018 mendekati rekor 2017, dengan 1.879 insiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement