Advertisement
Tarik Investasi, KLHK Andalkan Perhutanan Sosial

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana menguatkan investasi dan produksi di sektor kehutanan sesuai RPJMN Indonesia pada 2020-2024.
Adapun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, sasaran makro pembangunan menargetkan tingkat investasi sebesar 7,3-8,0 persen.
Advertisement
Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono menerangkan, kontribusi KLHK untuk meningkatkan investasi dibangunnya dari tingkat tapak.
Salah satunya melalui perhutanan sosial. Masyarakat diberikan akses legal untuk mengelola lahan hutan untuk komoditas lain selain hasil hutan kayu seperti buah-buahan.
"RPJM lima tahun ke depan, jelas perhutanan sosial menjadi bagian yang sangat prioritas dan tentunya KLHK berharap ini menjadi output nyata yang dibilang oleh presiden, delivery itu dijamin terasa manfaatnya oleh masyarakat," kata Bambang kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Melalui perhutanan sosial, lahan-lahan hutan yang sudah mati suri bisa produktif kembali. Lagi pula melalui program ini, konflik antara masyarakat sekitar hutan dengan pemilik lahan bisa mereda.
Di sektor swasta, Bambang berharap dengan penyederhanaan regulasi dan birokrasi, investasi yang dilakukan diharapkan lebih memperhatikan lingkungan. Seiring dengan itu, pasti produktivitas dari areal yang dikelola juga semakin meningkat
Begitu pula dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor kehutanan. Peningkatan produktifitas berbasis ramah lingkungan pun harus dilakukan guna menarik investasi lebih banyak lagi.
Memang Bambang belum bisa memprediksi berapa investasi yang akan masuk nantinya. Akan tetapi jika upaya peningkatan produktifitas dimulai dari tingkat tapak hingga BUMN, investasi turut meningkat seiring waktu.
"Paling tidak, pondasi tapak-tapak itu akan mulai terlihat. Untuk PDB-nya belum terlalu besar, tapi arah ke sana itu kita sudah siapkan nanti di 2045 akan terlihat nyata aspek sumber daya alam kehutanan ini," katanya.
Menyitir data Ditjen PHPL KLHK, total investasi kegiatan hutan dan pengelolan hasil hutan hingga Oktober 2019 sebesar Rp127 triliun, terdiri dari Hutan Alam sebeswr Rp14,9 triliun, Hutan Tanaman Rp44,3 triliun, Restorasi Ekosistem Rp1,7 miliar, IUPK Rp233 miliar, IUJL Rp693 miliar, dan industri primer sebesar Rp65,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement