Advertisement
Kosgoro: Golkar Telah "Wakafkan" Bamsoet untuk Rakyat Melalui Parlemen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo saat ini menjabat Ketua MPR RI. Sekjen Kosgoro Sabil Rachman mengatakan Bambang Soesatyo telah "diwakafkan" oleh Partai Golkar untuk rakyat dengan ditunjuk sebagai Ketua MPR RI.
"Golkar lewat Ketua Umum Airlangga Hartarto saya kira harus diakui telah 'mewakafkan' kepada bangsa kader terbaiknya (Bamsoet) untuk mengabdi kepada Majelis yang tidak lagi sebatas untuk memenuhi kepentingan partai," kata Sabil Rachman dalam keterangan di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Advertisement
Sabil menjelaskan terpilihnya Bamsoet dari Partai Golkar sebagai Ketua MPR 2019-2024 sejauh ini menyimpan setitik harapan terhadap penguatan peran lembaga- lembaga politik karena Bamsoet memiliki kapasitas memadai dalam menjalankan tugas-tugas kerakyatan dan kebangsaannya.
Harapan itu menurutnya, makin menguat ketika dalam beberapa hari memimpin lembaga Majelis, Bamsoet langsung melakukan gebrakan dahsyat lewat komunikasi politiknya mengunjungi pimpinan partai politik dan membicarakan berbagai hal, termasuk prospek politik amandemen UUD 1945.
"Langkah ini merupakan upaya Bamsoet menempatkan MPR sebagai lokomotif yang harus menarik gerbong dukungan partai politik agar amandemen tidak lagi berada pada batas wacana dialogis belaka," tuturnya menjelaskan.
Bamsoet, kata dia, tampak mampu melakukan tidak saja transformasi gagasan kontekstual, tetapi juga lihai dalam membangun tautan kebutuhan politik kontemporer, yakni keinginan dan hasrat kuat untuk menata serta merancang ulang konstruksi politik nasional pasca-orde baru.
Dia mengatakan pada era dua dekade reformasi, konstruksi politik nasional pasca-orba masih menyisakan tidak saja problem kenegaraan, namun juga kemasyarakatan dan kebangsaan yang menghendaki secara politik penyesuaian dengan dinamika masyarakat yang berkembang.
"Dalam konteks inilah Bamsoet saya kira akan diuji kapasitas kenegarawanannya untuk menyahuti secara cerdas dan terbuka agar proses itu dapat berlangsung dan dilalui oleh bangsa ini dengan panduan tokoh yang lahir dari rahim Partai Golkar," ujar dia.
Senafas dengan semangat itulah maka dukungan dan rekomendasi yang diberikan Partai Golkar atau secara khusus dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto kepada Bamsoet, menurut dia, didasarkan pada kapasitas dan kemampuan tersebut.
Dia memandang langkah politik menunjuk Bamsoet sebagai Ketua MPR menunjukkan bahwa Airlangga tidak terjebak pada kepentingan subjektif dengan mengubur dalam-dalam pentingnya pertimbangan obyektifitas dalam mengambil langkah politik.
"Keputusan objektif ini kini mendapatkan apresiasi publik. Keberhasilan ini menyimpan harapan yang tujuannya agar Bamsoet dapat lebih fokus menunjukkan kapasitas kepemimpinannya pada lembaga MPR," ujar dia.
Dia menekankan sesungguhnya Bamsoet kini sedang mengemban misi dan kepentingan kebangsaan yang tidak sekecil lingkup atau kepentingan partai, melainkan pada horison yang jauh lebih luas.
Pandangan tersebut menurut dia, tidak akan menghadapkan atau menempatkan Bamsoet dalam posisi sulit memilih antara kepentingan ideal dan obyektif bangsa secara umum atau kepentingan subyektif partai yang mengusungnya, yakni Golkar.
"Saya kira Airlangga telah mempertimbangkan secara sungguh- sungguh yakni beratnya beban kebangsaan dan kerakyatan yang akan dipikul oleh Bamsoet di satu sisi dan pemenuhan aktivitas kepartaian pada sisi yang lain," ujarnya.
Lebih jauh dia menyampaikan sebagai pimpinan Majelis, Bamsoet harus menjadi payung kebangsaan, merawat cita-cita bangsa pada horison luas yang jauh melewati sekat-sekat sempit kepartaian meskipun dalam hal itu label sebagai kader Partai Golkar tetap harus melekat.
"Itu memang konsekuensi posisional kader Partai yang diamanahkan menjadi pimpinan Majelis yang mulia itu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement