Advertisement

Ini Kemiripan Kebijakan Ekonomi Jokowi dan Soeharto Menurut Pakar

Newswire
Minggu, 03 November 2019 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Ini Kemiripan Kebijakan Ekonomi Jokowi dan Soeharto Menurut Pakar Presiden Joko Widodo. - ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Kebijakan Presiden Joko Widodo di bidang ekonomi dianggap mirip dengan apa yang telah dilakukan mantan Presiden Soeharto.

Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tamagola menilai penunjukkan Founder GoJek Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju sudah tepat.

Advertisement

Sebab, kata Thamrin, ekonomi masa depan akan terkoneksi dengan pendidikan

"Jadi begini, Nadiem itu bagus memang untuk suatu ekonomi masa depan yang terkoneksi dengan pendidikan. Sehingga, kalau Nadiem itu sudah ditaruh di situ berikutnya. Nadiem itu sudah benar ditaruh di situ karena itu dia tentang ekonomi masa depan yang terpengaruh dengan 4.0, 5.0 itu sudah benar," ujar Nadiem," ujar Thamrin di Hotel Erian, Jakarta, Minggu (3/11/2019).

Namun, Thamrin menyayangkan Jokowi yang menunjuk Nadiem, sementara kebijakan ekonomi yang dasar dari ekstrak ke produktif belum diubah. Lantaran, kata dia, harus ada koneksi antara yang dihasilkan Nadiem dengan kegiatan ekonomi produktif serta kebijakan ekonomi pemerintah.

"Yang belum benar itu adalah pada saat Jokowi menaruh Nadiem di situ dia belum merubah kebijakan ekonomi yang dasar dari ekstraktif ke produktif. Karena mesti nyambung, antara apa yang mau dihasilkan oleh Nadiem dalam pendidikan dengan kegiatan ekonomi produktif dan nyambung juga dengan kebijakan ekonomi pemerintah yang memang mengarah ke situ dan itu baru klop," kata dia.

Tak hanya itu, Thamrin menilai misi Presiden Jokowi sama seperti Presiden Soeharto yang fokus pada pembangunan infrastruktur. Thamrin juga menilai periode kedua, Jokowi juga menekankan konsentrasi ekonomi dengan dibarengi stabilitas hukum.

"Sehingga tidak boleh ada gangguan stabilitas ekonomi. Tetapi sebenarnya yang jadi duduk perkara dengan ekonomi sebenarnya bukan di situ. Duduk perkaranya ekonomi yang dikembangkan Jokowi masih ekonomi ekstraktif bukan ekonomi produktif," ucap Thamrin.

Lebih lanjut, kata Thamrin, kebijakan ekonomi ekstraktif pernah dilakukan saat Orde Baru. Karena itu seharusnya, saat ini Jokowi mengedepankan ekonomi produktif, bukan ekstraktif.

"Ekonomi ekstraktif itu memang dulu di zaman Orde Baru begitu. Kalau dia benar-benar meneruskan pondasi ekonomi, mestinya ekonomi produktif itu lebih diutamakan. Kalau ekstraktif ini kan lama-lama habis, itu tambang-tambang, kemudian kelapa sawit juga terbatas akan habis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 25 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement