Advertisement
Tantangan Terberat Mahfud MD: Koordinasi Tito, Prabowo, dan Yassona
Suasana perkenalan Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (tengah) di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). - JIBI/Bisnis Indonesia/Abdullah Azzam
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menunjuk Mahfud MD sebagai Menko Bidang Polhukam. Mahfud akan mengoordinasi Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan, Tito Karnavian di Kemendagri, dan Yasonna Laoly di Kemenkumham.
Pengamat Sosiologi Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menilai bahwa kabinet Jokowi kali ini mengakomodir keragaman kekuatan politik dan latar belakang sosial para menterinya.
Advertisement
Khusus di bidang Polhukam, Menurut Ubed, terdapat satu tantangan besar bila melihat komposisi menterinya. Tantangan itu harus diterima Mahfud sebagai menteri koordinator.
Pasalnya, kata Ubed, tidak mudah bagi Mahfud untuk mengkoordinasikan tiga menteri yang berada dalam rantai koordinasinya. Pasalnya, kata Ubed, ketiga menteri yang berada di bawah Mahfud punya dugaan rekam jejak yang perlu menjadi catatan.
Untuk Prabowo, kata Mahfud, dia mempunyai beban sejarah pada 1998. Mantan Danjen Kopassus ini diduga terlibat dalam penculikan aktivis reformasi dan mahasiswa.
"Mahfud mungkin bisa dilengkapi oleh Prabowo sebagai menteri pertahanan. Namun demikian Prabowo punya beban sejarah pada 1998," kata Ubed kepada Bisnis, Rabu (23/10/2019).
Menurut Ubed dua menteri lainnya juga tidak terlepas dari persoalan masa lalu. Yasonna misalnya, namanya pernah masuk dalam surat dakwaan kasus korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).
Di akhir masa jabatannya sebagai Menkumham periode pertama, Yasonna juga sempat jadi 'musuh bersama' mahasiswa dan masyarakat sipil yang menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Revisi UU KPK.
Kemudian Tito juga punya sejarah terkait dengan buku merah milik pelaku suap kasus uji materi UU Peternakan dan Kesehatan. Buku merah itu disebut-sebut berisi aliran duit ke sejumlah pejabat termasuk Tito.
"Disaat yang sama ketiga mentri tersebut semuanya secara historis pernah dihubung-hubungkan tersangkut berbagai persoalan dari soal kejahatan kemanusiaan, soal dokumen KPK, dan soal pelemahan KPK," katanya.
Atas dasar itu, kata Ubed, tantangan terbesar bagi Mahfud adalah mengkoordinasikan Yasonna, Tito, dan Prabowo dalam merumuskan regulasi yang antisipatif adaptif dan aspiratif sesuai perkembangan zaman.
"Serta menangani berbagai persoalan kejahatan kemanusiaan masa lalu hingga 5 tahun pemerintahan Jokowi, serta problem konflik sosial yang terus terjadi di beberapa daerah dan terakhir di Papua," kata Ubed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Baznas Kota Jogja Galang Bantuan Rp434 Juta untuk Banjir Sumatera
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sidang Pertama Mahasiswa UNY Perdana Arie, Ini Isi Dakwaannya
- Astra Motor Latih Kurir Pos Teknik Aman Bawa Paket
- Ribuan Peserta Dipastikan Hadir di Festival Gunungkidul Lautan Bakmi
- Eko Suwanto: Rp100 Juta per Kelurahan di Yogyakarta untuk Stunting
- Dibekali Kompetensi, 26 Pemuda Siap Terjun ke Usaha Kuliner
- Resmi, Hanung Gantikan Joko Purnomo sebagai Ketua PDIP Bantul
- Raperda DIY: Penyelenggaraan Keamanan Pangan
Advertisement
Advertisement




