Advertisement

Jelang Pelantikan Presiden, Aparat Perlu Waspadai Dua Ancaman Ini

Rayful Mudassir
Minggu, 20 Oktober 2019 - 09:17 WIB
Nina Atmasari
Jelang Pelantikan Presiden, Aparat Perlu Waspadai Dua Ancaman Ini Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan simulasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden saat gladi kotor di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (18/10/2019). (ANTARA - Muhammad Adimaja)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pemilu 2019 akan digelar Minggu (20/10/2019). Aparat keamanan dinilai perlu mewaspadai dua ancaman yang bisa saja mengganggu agenda pelantikan Presiden. Ancaman tersebut yaitu terorisme dan unjuk rasa.

Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta mengatakan pengamanan yang dilakukan oleh aparat gabungan sudah cukup baik. Kesiapan ini diyakini mampu menghalangi ancaman yang terjadi. Namun aparat tetap perlu mengantisipasi pelbagai potensi tersebut.

Advertisement

"Ancamannya yaitu terorisme dan unjuk rasa. Perlawanannya dengan cara seperti ini. Meski begitu pengamanan cukup baik," katanya saat diskusi Indonesian Public Institute di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).

Tingkat pengamanan ini dapat dilihat dari kerja intelijen di lapangan. Menurutnya saat ini aparat telah menangkap lebih dari 40 orang terkait terorisme yang masuk jaringan Abu Rara, pelaku penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto belum lama ini.

Dia menyebut target para pelaku tersebut diantaranya markas polisi, tempat ibadah dan aparat kepolisian yang berjaga di jalan. Para pelaku teror juga akan menggunakan berbagai senjata baik bom maupun senjata tajam.

"Kalau kita lihat apakah pelantikan Presiden akan berjalan aman? [Jawabannya] aman. Tapi bagaimana dengan lokasi di luar tempat pelantikan? Itu yang harus diwaspadai. Saya yakin mereka [pelaku teror] di luar Jakarta dan merubah model," terangnya.

Selain itu, petugas keamanan perlu mewaspadai pelaku teror seperti lone wolf atau penyerang seorang diri. Mereka biasa tidak memiliki afiliasi terhadap kelompok teroris manapun seperti oknum dosen IPB Abdul Basit. Akan tetapi pergerakan orang-orang ini sebutnya sulit diprediksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cek Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Bantul Sabtu 27 April 2024

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement