Advertisement
Boeing Digugat Serikat Pilot Southwest Airlines
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. - Boeing
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Serikat pekerja pilot Southwest Airlines menggugat Boeing Co. karena menahan informasi penting mengenai fitur yang menjadi penyebab dua kecelakaan fatal dan terus memacu produksi pesawat 737 Max.
"Boeing membuat keputusan yang diperhitungkan untuk mempercepat produksi pesawat dengan mesin baru untuk mengamankan pangsa pasar pesawat lorong tunggal dan memprioritaskan bottom line perusahaan," ungkap gugatan Asosiasi Pilot Southwest Airlines yang diajukan Senin (7/10/2019), seperti dikutip Bloomberg.
Advertisement
Serikat pekerja mengatakan tuntutan tersebut mencapai US$115 juta, mempertimbangkan dampak negatif yang berkelanjutan sampai akhir tahun ini, terutama karena kehilangan gaji dan biaya tuntutan hukum.
"Boeing mengabaikan praktik desain dan rekayasa keselamatan, menyembunyikan informasi penting keselamatan dari regulator dan sengaja menyesatkan pelanggan, pilot, dan publik tentang ruang lingkup perubahan desain yang sebenarnya," kata gugatan itu.
BACA JUGA
Gugatan dan kritik publik dari pilot Southwest ini melemahkan upaya Boeing untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap pesawat perusahaan. Produsen pesawat ini telah mengundang pilot dari operator Boeing 737 Max untuk menerbangkan pesawat dengan perangkat lunak yang diperbarui sebagai bagian dari penjangkauan ke kru penerbangan.
Southwest adalah operator terbesar pesawat 737 Max yang telah beroperasi di seluruh dunia sejak Maret. Sejak larangan terbang, maskapai telah memarkir 34 pesawat Max dan telah memangkas setidaknya US$225 juta dari pendapatan operasional maskapai, sehingga menyebabkan puluhan ribu pembatalan penerbangan. Pesawat jenis ini telah ditarik dari jadwal Southwest hingga 5 Januari 2020.
"Kami percaya gugatan ini tidak pantas dan akan dengan kuat mempertahankannya," ungkap Boeing melalui e-mail. "Kami akan terus bekerja dengan Southwest Airlines dan pilotnya dalam upaya kembali mengoperasikan pesawat Max dengan aman."
Southwest menegaskan bahwa pihaknya berencana untuk menggunakan sistem bagi hasil guna memberikan kompensasi bagi karyawan atas apa yang diterima dalam penyelesaian dengan Boeing. Maskapai tidak mengomentari substansi dari klaim serikat pekerja tersebut.
Kecelakaan dari penerbangan Lion Air dan Ethiopian Airlines telah memicu penyelidikan pada proses desain Boeing untuk pesawat, pembaruan perangkat lunak pesawat, serta kemungkinan perusahaan tidak mengindahkan rekomendasi keselamatan dan sertifikasi oleh regulator AS.
Boeing berusaha tetap kompetitif dengan Airbus SE A320neo, yang bisa terbang lebih jauh dan dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setelah 20 Tahun, GEM Dibuka dan Pamerkan 100 Ribu Artefak Kuno
- Krisis Air Tehran, Stok Air Minum Diprediksi Habis dalam 2 Pekan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
Advertisement
Pustu di Bantul Jauh dari Ideal: Bangunan Rusak, Baru 15 yang Aktif
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- DPUPKP Bantul Petakan Titik Genangan dan Talut Rawan Longsor
- Terlalu Mahal, Tarif Sewa Joglo Taman Budaya Gunungkidul Dikaji Ulang
- BPBD Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana
- PSM Imbangi Madura United 1-1
- Onad Positif Ganja-Ekstasi, Status Masih Korban Narkoba
- 23 Tewas Akibat Ledakan Supermarket di Meksiko
- Sidak Ungkap Higiene SPPG Gunungkidul Belum Tertib
Advertisement
Advertisement



