Advertisement
Sepeserpun Belum Terima, Keluarga Korban Boeing Diteror Lewat Telepon
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Rencana Boeing menyumbangkan dana 100 juta dolar AS atau Rp 1,4 triliun untuk korban Boeing 737 Max 8 mendapat kritikan dari keluarga korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.
Rencananya dana tersebut akan dialokasikan untuk membantu keluarga korban dua kecelakaan di Indonesia yang dialami Lion Air dan di Ethiopia yang dialami Ethiopian Airlines.
Dikutip dari Reuters, beberapa keluarga mengatakan, setelah ada wacana pemberian dana tersebut, banyak panggilan telepon yang membuat risih karena disebut-sebut telah menerima dana namun pada kenyataannya belum sepeser pun diterima.
Salah satu keluarga korban Quindos Karanja angkat suara karena istri dan anak perempuan serta tiga cucunya menjadi korban kecelakaan pada 10 Maret lalu.
"Ini tidak bisa diterima. Mereka tidak berkonsultasi dengan kami, kami baru pelajari pagi ini, ini bukan niat baik," ujar Quindos Karanja.
Boeing mengatakan pembayaran tersebut tidak terhubung dengan tuntutan hukum yang diajukan oleh lebih dari 100 keluarga.
Pengacara AS, Nomi Husain yang mewakili tujuh keluarga mengatakan kliennya merespon buruk terhadap pengumuman tersebut.
"Jika mereka ingin membantu kami, apakah mereka tidak tahu siapa kita? Apakah mereka tidak memiliki nama kita?" ujar Nomi Husain.
Juru bicara Boeing berkomentar, menurutnya pengumuman tersebut untuk membantu keluarga korban serta komunitas yang menaungi keluarga korban kecelakaan.
"Yang bisa saya tambahkan ke rilis kami adalah bahwa janji itu benar-benar independen dari tuntutan hukum yang diajukan. Langkah ini akan mendukung biaya pendidikan, kesulitan dan hidup untuk keluarga yang terkena dampak, program komunitas, dan pembangunan ekonomi di komunitas tersebut," ujar Juru bicara Boeing.
Sebelumnya, Boeing, pada Rabu (3/7/2019) mengumumkan akan mengalokasikan dana sebesar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun kepada sejumlah organisasi untuk membantu keluarga para korban kecelakaan pesawat Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.
Langkah Boeing itu adalah satu dari sejumlah kebijakan yang paling gamblang menunjukkan bahwa produsen pesawat AS itu turut bertanggung jawab atas dua kecelakaan yang merengut nyawa 346 orang tersebut.
"Kami di Boeing menyesalkan kehilangan tragis dalam dua kecelakaan ini dan nyawa-nyawa yang hilang akan terus menjadi beban dalam hati dan pikiran kami selama bertahun-tahun," demikian kata pemimpin eksekutif Boeing, Dennis Muileburg dalam pernyataan resminya.
"Kami menghaturkan simpati terdalam untuk keluarga dan orang-orang terkasih dari korban, dan kami berharap upaya ini bisa memberikan mereka rasa tenang," lanjut Muilenburg.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Gibran Semakin Banyak Terima Aduan Warga dari Solo hingga Papua
- Polisi Selidiki Kronologi dan Penyebab Kebakaran Ruko Mampang Tewaskan 7 Orang
- Cegah Meluasnya Kasus DBD, Relawan Lakukan Pengasapan Permukiman Warga di Solo
- Kakorlantas Polri: Kecelakaan di KM 58 & Tol Batang Terparah pada Lebaran 2024
Berita Pilihan
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Video Viral Kejadian Unik, Truk Melaju Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung Semarang
- Indonesia Gunakan Pengaruh Agar Deeskalasi Terjadi di Timur Tengah
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
- Bareskrim Gandeng Polisi Thailand Buru dan Bawa Pulang Buron Narkoba Fredy Pratama
- Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya
- Jokowi Siapkan Rancangan Kerja untuk Prabowo, Begini Detailnya
- MK Sudah Terima 33 Pengajuan Sahabat Pengadilan Kasus Sengketa Pilpres 2024, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement