Advertisement
Istana: Buzzer Jokowi Justru Merugikan Kepala Negara

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Buzzer pendukung Jokowi saat ini dinilai tak lagi dibutuhkan.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut aktivitas para buzzer pendukung Presiden Jokowi di media-media sosial justru merugikan kepala negara.
Advertisement
Ia mengimbau agar para buzzer atau pendukung Jokowi di media-media sosial membangun situasi yang positif, bukan sebaliknya dan merugikan.
"Emosi yang terbangun para buzzer itu merugikan. Jadi ya yang perlu dibangun emosi positif lah," ujar Moeldoko di Jakarta, Jumat (4/9/2019).
BACA JUGA
Mantan Panglima TNI itu menuturkan, para buzzer bergerak tidak dalam satu komando, melainkan masing-masing.
Kendati demikian, ia sudah berkomunikasi dengan influencer dan tokoh-tokoh relawan pendukung Jokowi agar menggunakan bahasa yang baik dan tidak saling menyakiti melalui media sosial.
"Saya juga berbicara (kepada buzzer), sudahlah, kita bangsa besar yang harus saling gotong-royong dalam segala hal. Bahkan dalam membangun perasaan bersama juga perlu gotong-royong. Kalau enggak nanti repot," kata dia.
Lebih jauh Moeldoko menilai, buzzer kekinian tak lagi diperlukan. Yang diperlukan adalah dukungan politik, tapi bukan bertipe destruktif.
"Kalau buzzer selalu melemparkan kata-kata yang tidak enak didengar, tidak enak di hati, nah itulah destruktif. Seperti itu sudah tak diperlukan. Semangat mendukung idolanya tetap dipertahankan, tapi semangat untuk membangun kebencian harus dihilangkan," kata Moeldoko.
Ketika ditanya apakah para buzzer perlu ditertibkan saat ini, Moeldoko mengatakan pihaknya tak memunyai kemampuan tersebut.
"Sebab mereka bergerak tanpa dikomando. Tidak ada struktur sama sekali,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
Advertisement

Dinkes DIY Perkuat Pengawasan Higiene SPPG Pasca Kasus Keracunan
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Raul Fernandez Raih Kemenangan Perdana MotoGP di Australia
- SEA Games 2025, Timnas Putri Indonesia Segrup dengan Thailand
- Kehadiran Satgas MBG Diklaim Perkuat Koordinasi Lintas OPD
- Pakistan dan Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata
- Paes Berpeluang Jadi WNI Pertama di Play-off Major League Soccer
- Baterai Litium Terbakar di Penerbangan Air China
- Perpusda Sleman Ditutup Sementara untuk Renovasi Atap
Advertisement
Advertisement