Advertisement

Pakai Sistem Ambil Alih, Peringatan Dini Bencana Rencana Lewat Televisi

Newswire
Jum'at, 04 Oktober 2019 - 08:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pakai Sistem Ambil Alih, Peringatan Dini Bencana Rencana Lewat Televisi Salah satu adegan saat digelarnya simulasi bencana gempa bumi di Lapangan RW 14, Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Minggu (21/4/2019). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTENKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencoba untuk menerapkan sistem peringatan dini bencana melalui televisi.

"Jadi nanti peringatan dini tidak hanya melalui pesan singkat ke masing-masing ponsel, tetapi juga televisi. Begitu ada bencana, langsung televisinya “diambil alih” oleh peringatan dini bencana itu," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ahmad M Ramli dalam seminar kebencanaan di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (3/10/2019). 

Advertisement

Peringatan dini yang disampaikan di televisi tidak melalui teks berjalan, namun benar-benar mengambil alih program televisi. Hal itu sudah diterapkan di Jepang, katanya.

Ramli juga menambahkan pihak Jepang berencana memberikan bantuan untuk pengembangan infrastruktur peringatan dini bencana. Dirinya menginginkan hibah tersebut berbentuk infrastruktur peringatan dini bencana, bukan dalam bentuk dana.

"Saya katakan jangan kasih uang tapi infrastruktur, yang akan terhubung dengan jaringan seluler dan televisi. Otomatis jika terjadi gempa akan terhenti acara di TV, sama seperti di pesawat saat ada pemberitahuan," katanya.

Meski demikian, hal itu akan efektif jika sudah terwujud siaran TV digital secara menyeluruh. Menurut dia, dengan saluran itu tentu akan jauh lebih hemat karena satu kanal bisa untuk 12 saluran TV.

"Kami sedang bergerak ke arah TV digital," kata dia.

Dia juga menjelaskan Kominfo berupaya untuk melakukan pemulihan jaringan seluler dengan cepat pascabencana.

"Setelah bencana, kami selalu hitung berapa banyak Base Transceiver Station atau disingkat BTS yag terdampak. Setiap hari kita lakukan pembaharuan, apakah berfungsi atau tidak,” ujar dia.

Misalnya saja untuk kasus tsunami Selat Sunda, dalam jangka waktu dua hari pihaknya berhasil memulihkan jaringan telekomunikasi yang ada, kata Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement