Advertisement
Terperangkap di PLTU Paiton, Hiu Paus Dikembalikan ke Laut Lepas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Seekor hiu paus diselamatkan dari kanal inlet di sekitar PLTU Paiton, Jawa Timur menuju laut lepas.
Ketua Tim Evakuasi Rescue Whale Shark Paiton, Imam Wibowo melaporkan evakuasi dilaksanakan selama empat hari yaitu dari 16 - 19 September 2019, menggunakan beberapa metode yang sesuai dengan prinsip animal walfare serta keamanan dan keselamatan personil.
Advertisement
Kanal inlet PLTU Paiton memiliki kecepatan arus 0,8 - 1 m/s. Dari beberapa alternatif tersebut, dipilihlah metode kombinasi yakni menggunakan jaring kantong yang diberi bingkai besi berukuran 6x4 meter di bagian mulut jaring.
"Selama empat hari proses, kegiatan evakuasi dimulai sejak pukul 05:00 WIB. Pada Kamis, 19 September 2019 tim mengaplikasikan metode kombinasi yang merupakan perbaikan dari metode-metode sebelumnya," katanya melalui keterangan resmi, Minggu (22/9/2019).
Proses ini diawali dengan memasukkan jaring kantong ke kanal inlet dengan mobile crane berkapasitas 30 ton. Namun, crane tidak kuat menahan jaring kantong yang terbawa arus, sehingga dilakukan penggantian crane dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 50 ton.
Sementara itu, tim sekoci berusaha menggiring hiu paus dengan menggunakan umpan menuju jaring kantong. Tepat pukul 13:00 WIB, spesies ikan terbesar ini berhasil digiring dan masuk ke dalam jaring kantong tanpa perlawanan. Setelah ikan masuk, bingkai besi dilepaskan dan jaring kantong diikat, agar dapat ditarik oleh sea raider menuju mulut kanal inlet untuk dibebaskan ke laut lepas.
Pukul 14:00 WIB dalam jarak 3 mil dari mulut kanal inlet, ikan berhasil dilepas. Secara visual, tidak ada luka akibat proses evakuasi ini serta ikan masih dapat berenang secara aktif dan responsif.
Ketua Tim Evakuasi Rescue Whale Shark Paiton, Letkol Imam Wibowo melaporkan, kegiatan evakuasi dilaksanakan selama 4 hari yaitu 16 – 19 September 2019, menggunakan beberapa metode yang sesuai dengan prinsip Animal Walfare serta keamanan dan keselamatan personil.
Hal ini mengingat, medan yaitu kanal inlet PLTU Paiton memiliki kecepatan arus 0,8 - 1 m/s. Dari beberapa alternatif tersebut, dipilihlah metode kombinasi yakni menggunakan jaring kantong yang diberi bingkai besi berukuran 6x4 meter di bagian mulut jaring.
Selama 4 hari proses, kegiatan evakuasi dimulai sejak pukul 05:00 WIB. Pada Kamis, 19 September 2019 tim mengaplikasikan metode kombinasi yang merupakan perbaikan dari metode-metode sebelumnya. Proses ini diawali dengan memasukkan jaring kantong ke kanal inlet dengan mobile crane berkapasitas 30 ton. Namun, crane tidak kuat menahan jaring kantong yang terbawa arus, sehingga dilakukan penggantian crane dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 50 ton.
Sementara itu, tim sekoci berusaha menggiring hiu paus dengan menggunakan umpan menuju jaring kantong. Tepat pukul 13:00 WIB, spesies ikan terbesar ini berhasil digiring dan masuk ke dalam jaring kantong tanpa perlawanan. Setelah ikan masuk, bingkai besi dilepaskan dan jaring kantong diikat, agar dapat ditarik oleh sea raider menuju mulut kanal inlet untuk dibebaskan ke laut lepas.
Pukul 14:00 WIB dalam jarak 3 mil dari mulut kanal inlet, ikan berhasil dilepas. Secara visual, tidak ada luka akibat proses evakuasi ini serta ikan masih dapat berenang secara aktif dan responsif.
Ketua Protection of Forest and Fauna (Profauna) Indonesia Rosek Nursahid mengatakan perlunya penelusuran dan penelitian terhadap penyebab hiu paus tersebut tertarik masuk ke daerah sekitar PLTU Paiton.
"Ini penting untuk mencegah kejadian tersebut berulang, karena biasanya apabila sudah terdampar masuk ke wilayah inlet, akan sulit bagi hiu paus tersebut kembali ke habitatnya di laut lepas," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement