Advertisement

Gelombang Hantam Perahu, 2 Nelayan di Cilacap Hilang

Newswire
Senin, 16 September 2019 - 15:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Gelombang Hantam Perahu, 2 Nelayan di Cilacap Hilang Ilustrasi kapal Karam di Selayar. - Ist via Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, CILACAP - Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono menyampaikan informasi bahwa dua orang nelayan asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan hilang akibat perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, peristiwa itu terjadi di Pantai Lengkong, sekitar pukul 12.15 WIB," katanya di Cilacap, Senin (16/9/2019).

Advertisement

Perahu dengan nama Setia Maju Putra yang ditumpangi tiga orang nelayan baru pulang dari mencari ikan di laut. Akan tetapi sesampainya di Pantai Lengkong untuk mendarat, tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi dihantam gelombang hingga akhirnya terbalik.

"Akibat kejadian tersebut, satu orang dinyatakan selamat. Sedangkan dua nelayan lainnya dilaporkan hilang dan sampai saat ini masih dalam pencarian. Namun untuk identitas korban selamat, kami belum mendapatkan datanya," katanya.

Ia mengatakan dua nelayan yang dilaporkan hilang terdiri atas Seno, 28, warga Jalan Tupai RT 03 RW 14, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, dan Maryono, 40, warga Desa Brebeg RT 04 RW 06, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap.

Terkait dengan kejadian tersebut, Mulwahyono mengatakan pihaknya segera memberangkatkan satu regu Basarnas Pos SAR Cilacap ke lokasi kejadian untuk menggelar operasi pencarian dan pertolongan bersama potensi SAR lainnya.

Sebelumnya, perwakilan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada tanggal 14-17 September 2019.

"Gelombang tinggi tersebut dipicu oleh keberadaan pusat tekanan rendah 998 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina," katanya di Cilacap, Jateng, Sabtu (14/9/2019).

Selain itu, kata dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator umumnya bertiup dari arah timur-tenggara dengan kecepatan 4-25 knot.

Menurut dia, interaksi antara pusat tekanan rendah dan pola angin tersebut berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jateng-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY.

"Oleh karena itu, kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 17 September 2019, pukul 07.00 WIB. Dalam hal ini, tinggi gelombang maksimum di wilayah perairan selatan Jateng-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY diprakirakan mencapai kisauran 4-6 meter," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baznas Kota Jogja Luncrukan Madrasah Al-Quran bagi Difabel Tuna Netra

Jogja
| Kamis, 18 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement