Advertisement
WNA Asal Afrika Terancam Dideportasi karena Jadi Maling di Solo

Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR - Seorang warga negara asing (WNA) asal Pantai Gading, Afrika, bernama Kokou Innocent terancam terusir dari Indonesia selamanya.
Kokou beberapa waktu lalu ditangkap polisi karena diduga membobol toko (konter) ponsel D’Nom di Jl. Popda Nomor 031, Nusukan, Banjarsari, Solo. Dia terancam dideportasi dan dicegah tangkal masuk ke Indonesia selamanya karena menyalahgunakan izin tinggal dan melakukan tindak pidana.
Advertisement
“Dia melanggar Undang-undang Keimigrasian Pasal 122. Karena itu dia di-blacklist dan tidak bisa masuk ke Indonesia selamanya. Tergantung tindakan kita, ngapain datang orang-orang seperti dia,” ujar Kepala Imigrasi Kelas I Surakarta, Said Ismail, saat ditemui sejumlah wartawan di Kantor Imigrasi, Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Kamis (12/9/2019) siang.
Kokou Innocent diduga membobol toko atau konter telepon seluler (ponsel) D’Nom di Jl. Popda Nomor 031, Nusukan, Banjarsari, Solo, Sabtu (24/8/2019) pukul 03.30 WIB.
Dia beraksi seorang diri setelah berbulan-bulan terkatung-katung di sejumlah kota besar di Tanah Air seperti Jakarta dan Solo. Kokou ditangkap aparat Polsek Banjarsari di tempat indekosnya di Kampung Sekip, Kelurahan Banjarsari, Solo, malam hari setelah beraksi.
Said mengatakan izin tinggal Kokou sudah kedaluwarsa atau overstay sejak satu tahunan lalu. “Kami memang kecolongan sebab dia masuk melalui pintu [Bandara] Soekarno Hatta kemudian dibawa temannya ke Solo. Di Solo dia ternyata melakukan tindak pidana,” ungkap dia.
Terkait urutan proses hukumnya, Said Ismail menyerahkan ke kepolisian lebih dahulu. Baru setelah urusan tuntas dilempar ke Imigrasi.
Karena ada proses hukum itu, deportasi Kokou kemungkinan baru bisa dilakukan setelah laki-laki berkebangsaan Pantai Gading, Afrika, ini menjalani hukuman.
Dia menambahkan tahun ini Kantor Imigrasi Surakarta telah mendeportasi sekitar delapan warga negara asing (WNA). Berdasar pengamatannya mayoritas WNA menyukai tinggal di Indonesia. Hal ini dipengeruhi beberapa faktor di antaranya budaya orang Indonesia yang dikenal ramah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement