Advertisement
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Peluncur Roket Super Besar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un kemarin memantau uji coba sistem persenjataan militer peluncur roket super besar, menurut media pemerintah KCNA.
Peluncuran proyektil untuk jarak pendek itu dilakukan beberapa jam setelah negara tersebut mengisyaratkan kesediaan untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS), yang menemui jalan buntu.
Advertisement
Pembicaraan kembali direncanakan pada akhir September ini. Kim, yang turut memandu pengujian peluncur roket berganda yang sama sebelumnya, mengatakan kemampuan teknologi negara itu akhirnya terbukti dalam hal operasi tempur. Karena itu, apa yang masih harus dilakukan dengan peluncur roket adalah uji tembak bergerak," menurut KCNA seperti dikutip Reuters, Rabu (11/9/2019).
Akan tetapi, media tersebut tidak memerinci soal tujuan pengujian mesin perang senjata tersebut.
Kim memerintahkan kepada para ahli senjatanya untuk terus mencapai sistem pertahanan nasional yang mutakhir. Turut dalam uji coba itu para pejabat senior seperti saudara perempuannya, Kim Yo-jong, menurut KCNA.
Sementara itu, para analis mengatakan Korea Utara melakukan tes senjata untuk berbagai tujuan. Salah satunya untuk pengembangan teknis pertahanan.
Selain itu tindakan itu bertujuan untuk mengirim pesan kepada Washington seperti apa yang akan terjadi jika Amerika Serikat tidak mau berbicara dengan Korea Utara dengan proposal yang realistis.
Meski Presiden AS Donald Trump meremahkan uji coba sebelumnya dengan mengatakan uji coba rudal jarak pendek tidak melanggar perjanjian, namun penasihat keamanan nasional John Bolton mengatakan bahwa peluncuran rudal jarak pendek oleh Korea Utara dilarang di bawah resolusi PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement