Advertisement
Pengamat Nilai Penetapan Tersangka Benny Wenda untuk Membatasi Pergerakannya
Benny Wenda - The Guardian
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ketua Departemen Politik dan Hubungan International CSIS Vidhyandika D. Perkasa mengatakan penetapan Benny Wenda sebagai tersangka adalah upaya untuk membatasi gerak-geriknya di luar negeri.
"Saya pikir intelijen sudah punya bukti keterlibatan Benny Wenda. Di satu sisi, penetapan (tersangka) itu juga untuk membatasi gerak-gerik Benny Wenda di luar negeri," kata Vidhyandika ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Advertisement
Benny Wenda dianggap sebagai figur pembebasan Papua dan dia juga sosok yang mendorong berlangsungnya referendum bagi Papua. "Dia menjadi inspirasi bagi pemuda pemuda untuk memperjuangkan referendum," kata Vidhyandika.
Namun, Vidhyandika mengingatkan agar pemerintah jangan hanya menjadikan Benny Wenda sebagai aktor tunggal permasalahan di Papua. "Mungkin harus ditinjau dari dua sisi, karena permasalahan Papua bukan karena Benny Wenda saja," kata dia.
BACA JUGA
Vidhyandika menambahkan sikap pemerintah dalam menangani konflik di Papua itu harus menyentuh persoalan inti. Salah satunya adalah masalah ekonomi.
"Meskipun pemerintah Jokowi sibuk membangun infrastruktur, ada masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang belum terselesaikan," ujar Vidhyandika.
Berdasarkan diskusi dengan sejumlah milenial Papua, Vidhyandika mengatakan kalau mereka merasa pembangunan infrastruktur Papua secara ekonomi perlu dikaji lebih dalam lagi. Sebab, yang diuntungkan dari Pembangunan Infrastruktur ini siapa? Karena mereka tidak dilibatkan.
Apalagi pembangunan melibatkan kehadiran militer. Masyarakat Papua sangat trauma dengan militer. Selain itu, adanya miss management penggunaan dana otonomi khusus (otsus) juga menyebabkan pembangunan era Jokowi semakin tak terlihat.
Pemerintah jangan hanya mengkambinghitamkan Benny Wenda saja jika belum menyentuh persoalan inti tadi. Sebab, Benny memiliki sejumlah koneksi informasi internasional yang dapat membangkitkan pembebasan Papua.
"Benny Wenda itu punya koneksi beragam di dunia Internasional, jadi memang berjuang dari aspek Internasional untuk membangun citra Papua yang masih bermasalah," ujar Vidhyandika.
Kalau permasalahan itu tidak diselesaikan, maka akan semakin deras arus informasi internasional mengenai Papua jika Benny dikambinghitamkan.
Permasalahan Papua bukan karena aktor tunggal. Hanya saat ini karena Benny Wenda mempunyai image, resource, dan channel untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua.
"Saya pikir itu termasuk yurisdiksi dimana dia berada. Kalau referendum itu terwujud, belum tentu juga dia dianggap oleh masyarakat Papua," ujar Vidhyandika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Perang di Sudan Kembali Pecah, Sebanyak 2.227 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, 1 November 2025
- Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Jakut Kebanjiran
- Jadwal KA Prameks Terbaru Hari Ini, Sabtu 1 November 2025
- Bulega Jajal Ducati MotoGP, Gantikan Marc Marquez?
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sabtu 1 November 2025
- Studi Nyatakan Baterai Mobil Listrik Tahan Lama!
- Update! Jadwal KRL Jogja Solo, Sabtu 1 November 2025
Advertisement
Advertisement




