Advertisement

Gus Yusuf Imbau Kader NU Tahan Emosi dalam Merespons Dugaan Penghinaan Banser

Imam Yuda Saputra
Kamis, 05 September 2019 - 07:47 WIB
Sunartono
Gus Yusuf Imbau Kader NU Tahan Emosi dalam Merespons Dugaan Penghinaan Banser Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori, saat memberikan pengarahan kepada anggota DPRD Jateng di Gedung Berlian, Selasa (3/9 - 2019). (Semarangpos.com/Media PKB)

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG — Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Muhammad Yusuf Chudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf, meminta seluruh kader NU untuk menahan emosi atau berkepala dingin menyikapi kasus dugaan penghinaan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Menurut pria yang juga pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren (Ponpes) Salafi Magelang itu, kasus penghinaan Banser itu sudah dilaporkan ke Polda Jateng untuk ditindaklanjuti.

Advertisement

"Sebagai warga NU saya sangat tersinggung, tapi kita harus menjaga suasana kondusif dan berfikiran jernih," ujar Gus Yusuf dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Rabu (4/9/2019).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah (Jateng) itu menyatakan dukungan kepada GP Ansor Solo yang melaporkan kasus dugaan penghinaan itu ke aparat kepolisian.

"Langkah sahabat-sahabat GP Ansor Solo sudah tepat melapor ke Polda. Saya akan dukung laporan ini. Saya akan komunikasi dengan Pak Kapolda," imbuhnya.

Gus Yusuf menilai upaya GP Ansor Solo yang melaporkan kasus itu ke Polda justru akan menjernikan persoalan. Pelaporan itu akan membuat kejelasan kasus itu dan meredam emosi warga NU.

"Kita pasrahkan kepada Polda. Kita harus menghormati aparat penegak hukum. Semua pihak harus mengikuti proses hukum. Siapa yang menjadi pelakunya biar Polda yang memproses,” tegasnya.

Gus Yusuf juga menekankan agar semua pihak menjaga iklim yang kondusif, sertah menahan diri agar tidak saling memperkeruh keadaan di publik.  "Sekali lagi kalau sudah di ranah hukum, kita hentikan saling serang di publik,” tegasnya.

Gus Yusuf mengatakan dalam waktu dekat ini ada beberapa agenda nasional yang akan digelar. Salah satuny adalah pelantikan Presiden terpilih pada Oktober nanti.

Ia pun berharap jangan sampai ada peristiwa yang membuat iklim dan situasi Tanah Air menjadi tidak kondusif. "Mari kita jaga iklim yang kondusif bersama-sama. Banyak persoalan rakyat yang harus segera diatasi pemerintah. Jangan coba membawa persoalan di daerah ke nasional," imbuh ulama berusia 46 tahun itu.

Sementara itu GP Ansor Solo kabarnya telah melaporkan dugaan kasus penghinaan itu ke Polda Jateng. GP Ansor Solo turut menyertakan bukti berupa video yang viral di media sosial terkait dugaan penghinaan Banser yang terjadi di Solo, Minggu (1/9/2019). Penghinaan itu diduga dilakukan seorang advokat berinisial (MT) saat acara Parade Ukhuwah di Ngarsopuro, Solo, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement