Advertisement
Gus Yusuf Imbau Kader NU Tahan Emosi dalam Merespons Dugaan Penghinaan Banser

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Muhammad Yusuf Chudlori atau yang akrab disapa Gus Yusuf, meminta seluruh kader NU untuk menahan emosi atau berkepala dingin menyikapi kasus dugaan penghinaan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Menurut pria yang juga pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren (Ponpes) Salafi Magelang itu, kasus penghinaan Banser itu sudah dilaporkan ke Polda Jateng untuk ditindaklanjuti.
Advertisement
"Sebagai warga NU saya sangat tersinggung, tapi kita harus menjaga suasana kondusif dan berfikiran jernih," ujar Gus Yusuf dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Rabu (4/9/2019).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah (Jateng) itu menyatakan dukungan kepada GP Ansor Solo yang melaporkan kasus dugaan penghinaan itu ke aparat kepolisian.
"Langkah sahabat-sahabat GP Ansor Solo sudah tepat melapor ke Polda. Saya akan dukung laporan ini. Saya akan komunikasi dengan Pak Kapolda," imbuhnya.
Gus Yusuf menilai upaya GP Ansor Solo yang melaporkan kasus itu ke Polda justru akan menjernikan persoalan. Pelaporan itu akan membuat kejelasan kasus itu dan meredam emosi warga NU.
"Kita pasrahkan kepada Polda. Kita harus menghormati aparat penegak hukum. Semua pihak harus mengikuti proses hukum. Siapa yang menjadi pelakunya biar Polda yang memproses,” tegasnya.
Gus Yusuf juga menekankan agar semua pihak menjaga iklim yang kondusif, sertah menahan diri agar tidak saling memperkeruh keadaan di publik. "Sekali lagi kalau sudah di ranah hukum, kita hentikan saling serang di publik,” tegasnya.
Gus Yusuf mengatakan dalam waktu dekat ini ada beberapa agenda nasional yang akan digelar. Salah satuny adalah pelantikan Presiden terpilih pada Oktober nanti.
Ia pun berharap jangan sampai ada peristiwa yang membuat iklim dan situasi Tanah Air menjadi tidak kondusif. "Mari kita jaga iklim yang kondusif bersama-sama. Banyak persoalan rakyat yang harus segera diatasi pemerintah. Jangan coba membawa persoalan di daerah ke nasional," imbuh ulama berusia 46 tahun itu.
Sementara itu GP Ansor Solo kabarnya telah melaporkan dugaan kasus penghinaan itu ke Polda Jateng. GP Ansor Solo turut menyertakan bukti berupa video yang viral di media sosial terkait dugaan penghinaan Banser yang terjadi di Solo, Minggu (1/9/2019). Penghinaan itu diduga dilakukan seorang advokat berinisial (MT) saat acara Parade Ukhuwah di Ngarsopuro, Solo, Minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Produksi Benih Ikan di Seluruh BBI Sleman Capai 4,44 Juta Ekor
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian Raja Juli Peroleh Rp6,04 Triliun
- Menkeu Purbaya Ingatkan Anak Muda Jangan FOMO dengan Investasi
- Prediksi BMKG: Kota Besar Dilanda Hujan Hari Ini
- 2 Ruang Kelas Disiapkan untuk Sambut Wapres Gibran di Sentani
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
Advertisement
Advertisement