Advertisement
JK Sebut Negara Asia Pasifik Perlu Koordinasi Mitigasi Bencana

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Negara-negara di Asia Pasifik diminta meningkatkan koordinasi untuk bersama-sama melakukan upaya mitigasi terhadap segala bentuk potensi bencana.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan dewasa ini potensi bencana telah terpetakan. Meski begitu, kapan dan dimana lokasi terjadinya bencana ini belum diketahui.
Advertisement
"Maka kita semua harus siap menghadapi bencana yang mungkin akan timbul," kata Jusuf Kalla dalam pembukaan Asia Pasific Regional Conference on Localisation on Aid di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Menurut Wapres Kalla, masing-masing negara di Asia Pasifik memiliki beragam bencana berdasarkan kondisi geografi masing-masing.
Penanganan yang dilakukan juga beragam. Ia mengharapkan pertemuan para praktisi bencana ini dapat meningkatkan pengetahuan masing-masing pengelola penanganan bencana lebih baik.
"Banyak pelajaran dan banyak kearifan lokal untuk mengatasi bencana itu," katanya.
Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu mencontohkan saat tsunami terjadi di Aceh pada 2004, penduduk Pulau Simeulue yang paling dekat dengan daerah bencana justru menjadi daerah paling sedikit menderita korban jiwa.
Kondisi sebaliknya terjadi di kota Aceh. Air yang surut membuat penduduk beramai-ramai turun ke pantai mengambil ikan. Akibatnya ketika tsunami menerjang, kawasan yang relatif jauh dari pusat bencana ini menjadi wilayah dengan korban terbesar.
"Karena ada kebiasaan penduduknya, apabila ada gempa bumi langsung lari ke tempat tinggi sehingga[ketika gempa Aceh] mereka lari dan korbannya sangat sendikit. Tapi sebaliknya di kota Aceh," katanya.
Untuk itu, pola kearifan lokal ini harus digali oleh para penyelenggara penanganan bencana. Dengan pendekatan kearifan lokal ini maka korban yang ditimbulkan dapat diminimalisir sekecil mungkin.
"Yang terpenting persiapan mitigasi bencana untuk masyarakat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
Advertisement
Advertisement