Advertisement
Pakar: Konflik Papua Tak Cukup dengan Minta Maaf
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pemerintah diminta tak hanya meminta maaf untuk menyelesaikan konflik Papua terkait isu rasis.
Aksi massa di sejumlah wilayah di Papua menentang dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur, berujung kerusuhan.
Advertisement
Peristiwa itu mendapat perhatian khusus dari praktisi hukum Hendra Karianga. Dia meminta agar pemerintah menyelesaikan permasalahan ini sampai tuntas hingga ke akar permasalahan.
"Kita harus memahami dulu bahwa Papua adalah Indonesia. Pemerintah harus menangani kasus ini dengan baik secara komprehensif, harus ditelusuri akar permasalahannya itu apa. Kalau ucapan kebencian di Surabaya dan Malang itu akar permasalahannya, diproses supaya menimbulkan kepuasan," kata Hendra Karianga di Jakarta, belum lama ini.
Secara psikologi Hendra mengaku memahami orang Papua seperti apa. Untuk peristiwa yang terjadi di Surabaya dinilainya memang tidak pantas.
"Itu ujaran kebencian sudah mengarah kepada menghina suku. Kata-kata 'monyet' itu kan enggak pantas lah. Kita sama-sama Indonesia satu Tanah air, satu darah, satu warna. Enggak boleh begitu. Indonesia kalau tidak dirawat bisa kacau di mana-mana," imbuhnya.
Hendra Karianga meminta permasalahan ini tidak hanya diselesaikan dengan aksi saling minta maaf pimpinan Jawa Timur dan Papua. Kasus ini harus diselesaikan melalui proses hukum supaya menimbuhkan kepuasan kepada semua pihak dan memiliki efek jera.
"Menyinggung Papua menurut saya ini masalah besar. Gejolak kemarin demo bersama-sama karena mereka merasa satu daerah terhina harga dirinya," katanya.
"Kalau maaf iya kalau mereka semua terima, kalau ada yang tidak terima gimana? Kepuasan itu adalah law enforcement supaya ada efek jera untuk yang lain juga. supaya publik melihat kalau law enforcement kita berjalan dengan baik. Kalau tidak diatasi bisa robek tenun kebangsaa ini kalau Papua bergejolak seluruhnya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Muncul Poster Ancaman Siksa Kubur bagi Pembuang Sampah Sembarangan, Ini Penjelasan DLH Bantul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ajukan Praperadilan, KPK: Silahkan, Itu Hak Tersangka
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
- Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
Advertisement
Advertisement