Advertisement
Perubahan Tarif Dasar Gojek Sudah Sesuai dengan Aturan Pemerintah
Michael Say - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, BANYUMAS—PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Gojek telah mengonfirmasi bahwa peningkatan tarif dasar dan tarif minimum GoRide disesuaikan dengan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No.348/2019. Keputusan pemerintah tersebut berisi tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.
Oleh karenanya, Gojek juga perlu melakukan penyesuaian insentif. VP Regional Corporate Affairs Gojek Michael Say menyebutkan penyesuaian insentif dilakukan agar Gojek dapat terus menjaga permintaan order dan keberlangsungan ekosistem Gojek.
Advertisement
“Insentif merupakan bentuk apresiasi kepada mitra atas kinerja mereka. Penyesuaian jumlah poin dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pendapatan mitra secara jangka panjang. Hal ini penting untuk memastikan adanya inovasi berkelanjutan sehingga Gojek dan para mitra kami terus menjadi pilihan utama masyarakat,” kata dia.
Menurut Michael, skema insentif Gojek selalu disesuaikan dengan kondisi pasar. Adapun tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.
“Fokus kami pada kesejahteraan mitra tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Sejak awal, Gojek telah memiliki ragam inisiatif yang menjadikan mitra driver kami terdepan dalam kualitas pelayanan sehingga terus menjadi pilihan pelanggan. Kami mempelopori pelatihan pengembangan skill dan pengetahuan (BBM), akses untuk pengelolaan keuangan (Gojek Swadaya), hingga pemutakhiran aplikasi mitra driver Gojek,” jelasnya.
Terkait aksi mogok massal di Banyumas, Cahyono salah satu pengemudi ojek online mengaku tidak terlibat dalam aksi tersebut. Meskipun demikian, ia menghormati keputusan rekan-rekan pengemudi yang sedang berjuang sebagai mitra Gojek.
Selama ini, kata Cahyono, sejak bergabung menjadi mitra Gojek, banyak dampak positif yang ia rasakan. Ia mendapat tambahan penghasilan untuk menghidupi keluarganya.
“Sejak gabung di Gojek, saya bisa membantu perekonomian keluarga saya. Dan untuk masyarakat Purwokerto, sambutannya sangat-sangat positif, meskipun kemarin ada sedikit kekecewaan karena ada kenaikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,” ujarnya.
Cahyono berharap suara para driver di Purwokerto dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dan Gojek untuk mengambil kebijakan.
Cahyono tidak sendiri. Sudirman yang juga merupakan pengemudi ojek online di Banyumas mengatakan selama aksi offbid masal, tidak semua pengemudi benar-benar melancarkan aksinya. Beberapa pengemudi pasti ada “colong-colongan” onbid. Hal tersebut dilakukan untuk tetap memperoleh penghasilan.
“Tapi yang colong-colongan onbid waktu offbid masal ya ada. Biasalah orang kan ada yang sama-sama mendukung, ada yang tetap butuh pemasukan juga. Kan kayak gitu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Perang di Sudan Kembali Pecah, Sebanyak 2.227 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Sabtu 1 November 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Hujan Ringan, Sabtu 1 November 2025
- Kasus Minor, Pemda DIY Tak Bisa Tindak Jual-Beli Daging Anjing
- Jadwal SIM Keliling di Kota Jogja Hari Ini, Kamis 30 Okt 2025
- Turis Jerman Campervan di Laguna Glagah Kulonprogo
- Jalur Trans Jogja Hari Ini
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement




