Advertisement

Potensi Erupsi Magmatik, Gunung Slamet Waspada

Imam Yuda Saputra
Jum'at, 09 Agustus 2019 - 22:47 WIB
Budi Cahyana
Potensi Erupsi Magmatik, Gunung Slamet Waspada Gunung Slamet - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Slamet dari Siaga menjadi Waspada menyusul potensi erupsi magmatik dari Gunung Slamet.

Peningkatan status itu dilakukan menyusul hasil pengamatan Gunung Slamet yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik selama Juni-8 Agustus 2019.

Advertisement

Dalam pengamatan di Pos PGA Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) itu asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal terlihat dengan maksimum ketinggian 300 meter dari atas puncak.

Sementara, kegempaan alam periode yang sama didominasi gempa hembusan dan tektonik. Selama Juni-8 Agustus 2019, telah tercatat 51.511 kali gempa hembusan, 5 kali gempa tektonik lokal dan 17 kali gempa tektonik jauh di gunung tertinggi di Jateng itu.

Selain gempa, pada akhir Juli 2019 juga terekam getaran tremor dengan amplitudo maksimum 0,5-2 mm. Getaran tremor itu masih terjadi hingga saat ini dan energi kegempaan terdeteksi terus meningkat.

"Berdasarkan data pemantauan instrumental terjadi peningkatan yang cukup signifikan dan perlu diantisipasi jika terjadi erupsi, sehingga tingkat aktivitas Gunung Slamet dinaikan dari Level I [normal] menjadi Level II [waspada], terhitung sejak 9 Agustus 2019 pukul 09.00 WIB," tulis Kepala PVMVG, Kasbani, dalam keterangan resmi.

Dalam keterangan resmi itu, PVMBG juga memperkirakan adanya potensi ancaman bahaya Gunung Slamet saat ini adalah erupsi magmatik yang menghasilkan lontaran material pijar dalam radius 2 km dari puncak gunung. Selain itu, ancaman itu juga berpotensi menyebabkan erupsi freatik dan hujan abu di sekitar kawah tanpa ada gejala vulkanik yang jelas.

"Dalam level II [waspada] ini direkomendasikan masyarakat dan pengunjung tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet," tulis Kasbani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Cabai Melimpah, Harga Cabai di Sleman Anjlok Ancam Petani

Sleman
| Jum'at, 29 Maret 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement