Advertisement
Boris Johnson Minta UE Singkirkan Kebijakan Backstop

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson memperingatkan Uni Eropa (UE) bahwa kebijakan backstop harus disingkirkan jika tak ingin menghadapi no deal Brexit.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (28/7/2019), Johnson sudah berkali-kali menyampaikan bahwa jika UE terus menolak negosiasi ulang terkait perjanjian Brexit yang telah disepakati Theresa May, maka dia akan membawa Inggris keluar dari UE tanpa kesepakatan apapun pada 31 Oktober 2019.
"Jika kita menyingkirkan backstop, seluruhnya dan semuanya, maka kita membuat progres yang besar," ucapnya.
Permintaan Johnson ini menghadapi tentangan dari UE, terutama dari Irlandia. Inggris tak memiliki perbatasan darat dengan negara-negara UE, kecuali Irlandia.
Para pemimpin Eropa sebelumnya menyatakan siap untuk bertemu dengan Johnson untuk membicarakan Brexit, tapi menolak untuk membuka kembali kesepakatan yang telah disetujui oleh May.
Kesepakatan yang disetujui pada November 2018 itu pada dasarnya menyatakan bahwa Inggris akan tetap bergabung dengan UE dalam sistem bea cukai yang sama kecuali atau sampai ada perjanjian alternatif untuk menghindari adanya perbatasan fisik dengan Irlandia.
Pada dasarnya, kebijakan backstop adalah kebijakan yang menjamin tidak adanya perbatasan fisik, misalnya pos lintas batas, antara Irlandia Utara--yang merupakan bagian dari Inggris Raya--dengan Irlandia setelah Brexit terjadi. Perbatasan kedua negara tercatat sepanjang 500 kilometer (km).
Beberapa dekade lalu, aksi kekerasan yang dilatari berbagai isu membuat Inggris membangun infrastruktur pengawasan fisik di perbatasan tersebut, termasuk menara pengawas serta pos polisi dan tentara. Hal ini tidak disukai oleh sebagian pihak di Irlandia.
Pada 1998, diteken perjanjian damai yang termasuk di dalamnya persetujuan Pemerintah Inggris untuk menarik seluruh infrastruktur tersebut. Perjanjian itu dikenal sebagai Good Friday Agreement.
PM Irlandia Leo Varadkar menuturkan isu unifikasi Irlandia dan Irlandia Utara bisa saja muncul kembali jika Inggris cerai dari UE tanpa kesepakatan apapun.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia/Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement