Advertisement
Ini Langkah Kemenpar Pasca-Erupsi Tangkuban Perahu
Kondisi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu yang terselimuti abu vulkanik di puncak gunung, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2019). - Bisnis/Rachman
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pasca-erupsi Gunung Tangkuban Parahu, Kementerian Pariwisata terus memantau kondisi atraksi, akses, dan amenitas di dua wilayah yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti di Jakarta, Sabtu (27/7/2019) mengatakan, dari data yang didapat Tourism Crisis Center (TCC) Kemenpar kondisi 3A relatif dalam kondisi baik.
Advertisement
“Untuk kegiatan hotel tidak terlalu banyak berpengaruh, masa weekend ini reservasi hotel di sekitar Bandung Utara, Lembang dan Ciater belum ada laporan pembatalan,” kata Guntur dalam keterangan resminya, Sabtu (27/7/2019).
Meskipun ada beberapa penginapan yang diselimuti abu vulkanik, sehingga cukup mengganggu pernapasan, secara kontruksi semua normal. Misalnya, di Dusun Bambu,
BACA JUGA
“Dari 16 room yang tersedia di Dusun Bambu, sudah dipesan sebanyak 14 kamar dan 13 di antaranya sudah check in, dan 1 tamu lagi mengajukan pembatalan karena kekhawatiran pada kemungkinan adanya erupsi susulan,” kata Guntur.
Untuk atraksi, kata Guntur, yang berada di bawah Tangkuban Parahu dan di sekitar Kabupaten Subang tetap berjalan aman seperti biasa.
“Destinasi wisata seperti Sariater, Gracia, Curug Cipeureu, Curug Sadim, dan Capolaga dan lainnya tetap berjalan normal,” kata Guntur.
Untuka akses, Guntur mengatakan akses menuju kawasan Tangkuban Parahu, khususnya akses yang berada di dalam kawasan, sementara ditutup untuk umum sampai waktu yang ditentukan.
“Akses jalan menuju Lembang-Cikole-Ciater-Subang sejak terjadinya erupsi tidak terganggu dan kondisi lancar tanpa ada gangguan debu erupsi. Pasokan BBM di sekitar Tangkuban Perahu terpantau aman dan tersedia di 5 SPBU,” kata Guntur.
Guntur juga mengimbau wisatawan untuk mengikuti instruksi pemerintah dan memperbarui informasi dari media resmi pemerintah, seperti akun Twitter @Kemenpar_RI, @BNPB_Indonesia, dan @vulkanologi_mbg.
“Masyarakat diminta agar informasi yang didapat disaring dulu, bisa jadi itu informasi yang tidak benar atau hoaks. Jangan ditelan mentah-mentah informasi yang saat ini beredar,” kata Guntur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Baciro Kelola Sampah Menggunakan Insenerator dan Biopori Jumbo
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- PNS Terlibat Pernikahan Siri di Gunungkidul Terancam Dipecat
- Stevanus Dorong Perlindungan HKI di Raperda Riset dan Inovasi Daerah
- Purbaya Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Rp20 Triliun, Ini Kata Pengamat
- Kemenkes Gaza Terima 30 Jenazah Warga Palestina dari Israel
- Petani Tebu di Bantul Dapat Subsidi Rp14 Juta per Hektare
- BPH Migas Terbitkan 542.600 Rekomendasi BBM Bersubsidi
- Wamen Fajar Beri Pesan Penting di Wisuda STIA AAN Yogyakarta
Advertisement
Advertisement



