Advertisement
2 Siswa Meninggal dalam PLS, KPAI Desak Kemendikbud Evaluasi SMA Taruna Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk tim untuk mengevaluasi SMA Taruna Indonesia, Palembang.
"KPAI mendesak Kemendikbud, Pemerintah Provinsi dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan untuk membentuk tim khusus guna mengevaluasi total dan mengaudit keuangan SMA Taruna Indonesia Palembang dan juga sekolah-sekolah sejenis yang mengaku semi militer di wilayah Sumatera Selatan agar tidak jatuh korban lagi," ujar Retno dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).
Advertisement
Menurut dia, lembaga pendidikan seharusnya tidak ada kekerasan. KPAI juga mengutuk kekerasan yang dialami siswa DBJ, 14, dan WK, 14, yang meregang nyawa pada masa pengenalan lingkungan sekolah.
KPAI juga mendorong Kemendikbud bekerja sama dengan dinas-dinas Pendidikan di berbagai daerah untuk melakukan pemantauan dan dan pengawasan ke sekolah-sekolah semi militer. Hal itu diperlukan untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah tersebut tidak melakukan kekerasan dalam mendisiplinkan para siswanya.
"Seharusnya tidak ada istilah semi militer di lembaga pendidikan pada jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK. Kasus kematian DBJ dan WK merupakan momentum untuk melakukan evaluasi dan pengawas secara mendalam," kata dia.
KPAI juga mendorong pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya WJ, karena dari keterangan pihak keluarga kepada KPAI, WJ juga sempat menceritakan kembali kalau dirinya mengalami kekerasan selama mengikuti MPLS dan keluarga merekam pernyataan WJ tersebut.
Bahkan, WJ pun sempat menyampaikan kepada dokter RS Karya Asih yang memeriksanya terkait kekerasan yang dialaminya sehingga menimbulkan sakit pada bagian perutnya. Kepolisian bisa memulai mendalami hasil rekaman suara WJ dan juga meminta keterangan dokter yang mendengar langsung ucapan WJ bahwa dirinya mengalami kekerasan selama MPLS.
"Kami mengunjungi WJ beberapa waktu lalu dan keluarga menceritakan kepada komisioner KPAI bahwa anaknya tidak memiliki penyakit bawaan, apalagi di bagian pencernaan (usus), WJ tumbuh kembang secara sehat, kuat dan jarang sakit. WJ juga memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar," kata dia.
WJ memang memiliki cita-cita menjadi TNI sejak kecil, sehingga WJ ingin sekali bersekolah di SMA Taruna Indonesia Palembang. Kedua orangtua mengaku saat mengantar WJ memasuki asrama di SMA Taruna Indonesia pada Sabtu, 6 Juli 2019 dalam keadaan sehat dan bugar. Namun, setelah mengikuti kegiatan sejenis Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental selama satu minggu, pihak keluarga ditelepon oleh pihak sekolah bahwa WJ berada di RS Karya Asih Palembang.
"Ke depan, kami harap tidak lagi kasus seperti ini terjadi kembali. Tidak boleh ada kekerasan di sekolah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Boyolali Kembali Diguyur Hujan Sore Ini, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement