Advertisement
Rokok Jadi Penyebab Kemiskinan Nomor Dua di Indonesia
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019). - ANTARA/Aprillio Akbar
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Rokok masih mengambil peran cukup besar terhadap beban konsumsi penduduk miskin di Indonesia sehingga mereka tetap bertahan di bawah garis kemiskinan.
Hal ini bisa dilihat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru saja dirilis, Senin (15/7/2019). Rokok menempati posisi kedua setelah beras sebagai komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan.
Advertisement
Di perkotaan, rokok mengambil porsi hingga 12,22 persen terhadap penyebab kemiskinan, sedangkan beras mencapai 20,59. Di posisi ketiga adalah telur ayam ras (4,26 persen), daging ayam ras (3,83 persen), dan mie instan (2,40 persen).
| Komoditas yang mempengaruhi garis kemiskinan (Maret 2019) | ||
|---|---|---|
| Jenis Komoditas (Makanan) | Perkotaan (%) | Perdesaan (%) |
| Beras | 20,59 | 25,97 |
| Rokok kretek-filter | 12,22 | 11,36 |
| Telur ayam ras | 4,26 | 3,53 |
| Daging ayam ras | 3,83 | 2,28 |
| Mie instan | 2,40 | 2,16 |
| Gula pasir | 2,06 | 2,89 |
| Kopi bubuk & instan (saset) | 1,94 | 1,88 |
| Kue basah | 1,86 | 1,80 |
| Tempe | 1,65 | 1,54 |
| Tahu | 1,62 | 1,45 |
Sementara itu, beban komoditas non makanan terbesar secara berurutan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
BACA JUGA
Badan Pusat Statistik menyebut persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen, menurun 0,25 persen poin terhadap September 2018 dan menurun 0,41 persen poin terhadap Maret 2018.
Meski turun 0,53 juta orang, jumlah penduduk miskin di Tanah Air pada Maret 2019 masih banyak, yaitu mencapai 25,14 juta orang.

Sumber: BPS
Data BPS menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 sebesar 6,89 persen, turun menjadi 6,69 persen pada Maret 2019. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2018 sebesar 13,10 persen, turun menjadi 12,85 persen pada Maret 2019.
Garis Kemiskinan (GK) pada Maret 2019 tercatat sebesar Rp425.250/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp313.232 (73,66 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp112.018 (26,34 persen).
Pada Maret 2019, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,68 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp1.990.170/rumah tangga miskin/bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Harian Jogja Rayakan Hari Ibu 2025 dengan Senam hingga UMKM
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Konsumsi Kopi Berlebihan Dapat Memperparah Kecemasan
- ViaVia Jogja Rayakan Tiga Dekade Seni dan Pariwisata Berkelanjutan
- Lonjakan Arus Nataru Berpotensi Padati Tol Jogja-Solo
- BPBD Agam Catat Puluhan Korban Bencana Masih Belum Ditemukan
- Indonesia Pastikan Runner-Up SEA Games 2025, Catat Sejarah Baru
- Arus Nataru Padat, Kendaraan Diprediksi Keluar Pintu Tol Prambanan
- Pasar Wiguna Kaping C Tutup 2025 dengan Wana Kelana Anak
Advertisement
Advertisement



