Advertisement
Kubu Bamsoet Menyerang, Ini Tanggapan Pendukung Airlangga..

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pendukung Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang ingin jagoannya menjadi ketua umum Partai Golkar mulai menyerang lawannya, Airlangga Hartarto.
Mereka sebut ada upaya aklamasi dan penonaktifan pemilik suara kepada calon yang didukung.
Advertisement
Ketua Koordinator Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar Ibnu Munzir mengatakan bahwa pada dasarnya upaya aklamasi memang ada. Jadi, itu bukan hal tabu.
Dalam anggaran rumah tangga Golkar, syarat untuk menjadi calon ketua adalah harus mendapat dukungan minimal 30 persen dari dewan pimpinan daerah (DPD) I dan II. Apabila hanya ada satu orang yang memenuhi itu, aklamasi bisa terjadi dalam mekanisme selanjutnya.
“Itu aturannya. Jadi bukan sesuatu yang tabu. Dalam demokrasi itu dimungkinkan. Cuma prosesnya harus demokratis, harus berjalan dengan benar sesuai aturan, dan tata cara pemilihan yang berlaku,” katanya saat dihubungi, Kamis (11/7/2019).
Munzir menjelaskan bahwa isu yang dilempar baik itu oleh Bambang dan pendukungnya pasti ada maksud.
“Saya kira itu dalam dinamika partai biasa saja. wajar. Tapi kalau saya, ada baiknya kita bawa ke arah ranah aturan supaya juga tidak terlalu panas situasi itu, tidak gaduh, dan diselesaikan dengan baik di internal,” jelasnya.
Sebelumnya, Bambang menyebut ada upaya aklamasi dalam pemilihan kursi nomor satu di Partai Beringin. Ini karena Airlangga mengklaim telah mendapat 400 dari 556 suara.
Akan tetapi pendukung pria yang disapa Bamsoet ini juga mengaku dapat 400 suara. Mereka mengeluarkan isu ketua DPD Maluku Golkar dinonaktifkan karena mendukung Bamsoet. Musyawarah Nasional Golkar akan dilakukan akhir tahun ini. Persiapan acara tengah dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
Advertisement

Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Waspadai Penutupan Selat Hormuz
- Duh! 20 Persen Anak SLTA Putus Sekolah
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Menteri PANRB Tegaskan ASN Tak Boleh WFA, yang Diperbolehkan FWA
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
Advertisement
Advertisement