Advertisement

Soal Kesenjangan Gaji Karyawan, Indonesia Peringkat Ketiga di Asia

Yanita Petriella
Rabu, 10 Juli 2019 - 18:27 WIB
Sunartono
Soal Kesenjangan Gaji Karyawan, Indonesia Peringkat Ketiga di Asia Ilustrasi - Careerealism

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Kesenjangan gaji antara karyawan level bawah dan level manajer senior di Indonesia tercatat sebagai yang tertinggi ketiga di Asia.

Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Korn Ferry, kesenjangan gaji di tingkat global pada tahun ini mencapai level tertingginya sejak 2008.  Berdasarkan survei terhadap 58 negara, pada rentang tersebut, kesenjangan gaji di dunia meningkat 77%.

Advertisement

Principal Korn Ferry Indonesia Amanda Ryadi mengatakan peningkatan kesenjangan gaji antara karyawan level bawah dan karyawan dengan level lebih tinggi di Indonesia adalah 12,7%, tertinggi ketiga di wilayah Asia, tetapi masih lebih rendah dari rata-rata Asia yaitu15,3%.

Kenaikan kesenjangan gaji yang dramatis terjadi di India dengan kenaikan kesenjangan sebesar 66% dan Hong Kong terendah pada 2,2%.

 Menurutnya, lingkungan bisnis Indonesia sedang terdisrupsi dengan tren saat ini yang menuju digitalisasibsehingga perusahaan perlu mengadaptsi lingkungan bisnis VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity). 

Dengan perubahan ini, terjadi peningkatan permintaan akan sumber daya manusia (SDM) dengan keterampilan dan kompetensi yang tepat untuk mengisi jabatan pada level manajemen dan level atas untuk mendukung transformasi dan pertumbuhan perusahaan.

Namun, pasokan sumber daya manusia yang ada saat ini tidak memenuhi permintaan karena keterampilan dan kompetensi yang diinginkan masih langka di Indonesia. 

"Terutama ketika studi Korn Ferry baru-baru ini mengungkapketerampilan kepemimpinan utama yang diperlukan untuk keberhasilan di masa depan - ADAPT (Anticipate, Drive, Accelerate, Partner and Trust)," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/7/2019).  

Kekurangan sumber daya manusia yang tepat telah mengakibatkan persaingan pada bidang SDM untuk merekrut dan mempertahankankan karyawan yang memiliki talenta dan keterampilan yang mumpuni (talent war), yang memicu perang remunerasi antar perusahaan. 

 Beberapa perusahaan di industri keuangan di Indonesia bahkan bersedia menawarkan gaji premium 30% atau lebih tinggi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang tepat. 

"Kami tidak melihat disrupsi ini akan berakhir dalam waktu dekat di Indonesia. Oleh karena itu, perbedaan gaji yang lebih tinggi antara karyawan level atas dan level yang lebih rendah diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa tahun ke depan," kata Amanda.

Secara global, analisis Korn Ferry menunjukkan beberapa alasan akan adanya kesenjangan gaji yang semakin lebar. 

Di level/jenjang bawah, adanya otomatisasi dan alih keluar/off shoring atau merelokasi proses bisnis seperti produksi atau manufaktur ke lokasi di luar negeri, hal ini berarti terjadi peningkatan produktivitas yang mengakibatkan tenaga kerja yang tersedia semakin banyak - lebih banyak sumber daya manusia daripada pekerjaan - yang memperlambat kenaikan gaji. 

Sementara itu, di level yang lebih tinggi terjadi kekurangan sumber daya manusia dengan keterampilan teknis (hard skills) yang penting dan pengalaman yang sudah terbukti, seperti STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika). 

Perusahaan juga harus bersaing untuk mendapatkan para manajer senior dengan soft skill yang dibutuhkan, seperti kecerdasan emosional, pemikiran kreatif, dan kemampuan untuk mengelola tim besar dan kompleks. Oleh karena itu, gaji di level manajer senior akan naik - dan kemungkinan akan meningkat lebih cepat daripada pekerjaan lain 

Korn Ferry merekomendasikan agar perusahaan mengambil tiga langkah untuk mengelola kesenjangan gaji di antara karyawan yakni memahami semua faktor dalam organisasi dan pasar Anda.

 Kaitan industri dan pasar penting dalam memahami dan mengkomunikasikan kesenjangan gaji di perusahaan. Model industri dan operasi bersama dengan kekuatan dan kondisi pasar lokal dapat memengaruhi besarnya kesenjangan gaji antara karyawan level atas dan bawah. 

 "Misalnya, industri ritel akan memiliki jenis kesenjangan gaji yang berbeda dan alasan yang berbeda untuk itu, dibandingkan perusahaan jasa profesional," katanya. 

 Lalu mengubah menjadi peluang dengan menunjukkan kepada karyawan jalur karier yang transparan dan peluang untuk berkembang di dalamnya. 

 Dengan kesenjangan gaji yang lebih besar antara karyawan level atas dan bawah, terdapat manfaat yang lebih besar dengan setiap promosi/kenaikan pangkat yang dicapai. 

 Perusahaan dapat membantu karyawan mengembangkan diri untuk memanfaatkan peluang ini dengan menunjukkan jalur karier yang terdokumentasi kepada mereka. Perusahaan juga akan memperoleh loyalitas yang lebih besar dan mendorong karyawan berbakat untuk tetap bertahan.

 Selain itu terbuka dan transparan dengan beberapa karyawan percaya gaji mereka ditetapkan secara sewenang-wenang. 

 Oleh karena itu, sangatlah penting agar perusahaan mengkomunikasikan metode yang jelas dan konsisten untuk menetapkan gaji serta apa kebijakan gaji di perusahaan. 

 "Jelaskan apa arti tingkat pekerjaan, dan bagaimana gaji mereka ditentukan," ucap Amanda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement