Advertisement
Korupsi Barang dan Jasa, KPK Geledah Tiga Lokasi Berbeda
Gedung KPK - JIBI/Abdullah Azzam
Advertisement
Harianjogja.com, PADANG--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah tiga lokasi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa (9/7/2019). Penggeledahan terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.
"KPK lakukan penggeledahan di tiga lokasi hari ini, yaitu kantor Bupati Solok Selatan, kantor LPSE [Layanan Pengadaan Secara Elektronik] dan kantor Dinas Pekerjaan Umum Solok Selatan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Advertisement
Dari penggeledahan tiga lokasi itu, kata Febri, diamankan sejumlah dokumen proyek.
KPK pada 7 Mei 2019 telah mengumumkan dua tersangka dalam kasus itu, yakni Bupati Solok Selatan 2016-2021 Muzni Zakaria dan pemilik grup Dempo/PT Dempo Bangun Bersama (DBD) Muhammad Yamin Kahar.
BACA JUGA
Muzni selaku Bupati Solok Selatan diduga menerima hadiah atau janji dalam bentuk uang atau barang senilai total Rp460 juta dari pemilik grup Dempo/PT Dempo Bangun Bersama (DBD) Muhammad Yamin Kahar terkait dengan pengadaan barang dan jasa pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pertanahan (PUTRP) Kabupaten Solok Selatan 2018.
Terhadap Muzni disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 atau Pasal 12 B UU No 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Sedangkan terhadap Muhammad Yamin Kahar disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau Pasal 13 UU No 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
Diduga pemberian uang dari Yamin Kahar kepada Muzni itu telah terealisasi terkait proyek Jembatan Ambayan berjumlah Rp460 juta dalam rentang waktu April-Juni 2018.
Pertama, sejumlah Rp410 juta dalam bentuk uang dan kedua Rp50 juta diterima dalam bentuk barang.
Selanjutnya pada Juni 2018, Muzni meminta agar uang diserahkan kepada pihak lain sebesar Rp25 juta diserahkan kepada Kasubag Protokol untuk THR pegawai dan Rp60 juta diserahkan kepada istri Muzni.
Sedangkan terkait dengan proyek pembangunaan Masjid Agung Solok Selatan, Yamin Kahar sudah memberikan kepada bawahan Musni yang merupakan pejabat di Solok sejumlah Rp315 juta.
Artinya, Yamin Kahar mengeluarkan Rp775 juta untuk suap proyek-proyek di Solok Selatan dengan rincian Rp460 juta diserahkan kepada Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria dan Rp315 untuk anak buah Muzni.
Dalam proses penyelidikan, Muzni telah menitipkan atau menyerahkan uang Rp440 juta kepada KPK dan sudah dijadikan salah satu bagian dari barang bukti dalam perkara ini.
KPK juga telah mengirimkan surat pelarangan ke luar negeri ke Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM selama enam bulan ke depan terhitung sejak 3 Mei 2019 terhadap Muzni dan Yamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gunung Anak Krakatau Waspada, Polda Banten Minta Warga Siaga
- Bulog Pastikan Pengalihan Beras untuk Bencana Tak Ganggu Stok Nataru
- Gempa 7,6 Hentikan Layanan Tohoku Shinkansen di Jepang
- Bareskrim Telusuri Penyelidikan Kayu Gelondongan Garoga di Sumut
- Prabowo Perintahkan Listrik Sumatera-Aceh Menyala dan Jalan Terhubung
Advertisement
Dana Desa Tak Cair, Ketahanan Pangan Serut Gunungkidul Terpangkas
Advertisement
Treasure Bay Bintan Jadi Destinasi Wisata Terbaik di WIA 2025
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Perintahkan HGU Dicabut Demi Percepatan Huntara
- KPK: Kampus Jadi Titik Strategis Bangun Budaya Antikorupsi
- Pemkot Jogja Targetkan Depo Sampah Bersih pada 10 Desember
- Kemendiktisaintek Siapkan Rp75,9 M untuk Kampus Korban Banjir Sumatera
- DPRD Aceh Selatan Proses Pencopotan Bupati Mirwan MS
- Warga Ngunut Playen Demo Dugaan Korupsi Rp500 Juta
- Kemkomdigi Temukan 1.890 Konten Hoaks dalam Setahun
Advertisement
Advertisement



