Advertisement
Antisipasi Penularan Hepatitis A, 14 Rumah Sakit di Solo Disisir

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Merebaknya penyakit hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur, beberapa waktu terakhir, membuat daerah-daerah lain di sekitarnya waspada, termasuk Solo.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyisir 14 rumah sakit menyusul penetapan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur. Penyisiran dilakukan untuk mendata temuan penyakit menular tersebut di Kota Bengawan.
Advertisement
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Solo, Tenny Setyoharini, mengatakan pendataan hanya dilakukan di rumah sakit karena kemampuan laboratorium di puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan (fayankes) lain terbatas.
“Sudah kami kumpulkan selama kurang lebih tiga hari. Pendataan ini merupakan permintaan Pemerintah Provinsi [Pemprov] Jawa Tengah. Data kami saat ini belum final. Jadi belum bisa kami sampaikan,” kata dia kepada wartawan, Jumat (5/7/2019).
Pencegahan penyakit ini, menurut Tenny, yang terpenting adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, dari konsumsi makanan juga harus higienis
Tenny menyebut dugaan sementara merebaknya penyakit yang disebabkan virus itu adalah aliran air sungai yang terkontaminasi dan dikonsumsi warga sekitar. Di tambah lagi, penularan dari pasien yang terjangkit bisa dengan mudah terjadi, misalnya melalui liur, kencing, feses, hingga makanan, dan minuman yang tercemar virus.
“Pengidap hepatitis A yang buang air besar sembarangan di sungai, kemudian alirannya dikonsumsi atau digunakan mencuci oleh warga. Warga itu tidak mencuci tangan dengan bersih lalu langsung makan, dia bisa tertular,” papar Tenny.
Kendati berpotensi mewabah, penyakit yang menyerang organ liver atau hati manusia ini bukan penyakit berbahaya dan dapat disembuhkan. Masa inkubasi atau waktu pertama virus menginfeksi hingga munculnya gejala penyakit hepatitis adalah 15-50 hari.
Sementara masa penyembuhannya sekitar dua pekan atau kurang. “Pengobatan penyakit ini harus rutin minum obat. Sedangkan pencegahan melalui vaksin belum marak karena lebih diutamakan vaksin untuk hepatitis B yang lebih kronis,” kata dia.
Sekretaris DKK Solo, Setyowati, mengatakan sebelum temuan KLB di Pacitan, DKK sudah melayangkan surat edaran (SE) waspada hepatitis A sampai ke tingkat kelurahan. SE tersebut berisi imbauan kepada camat, lurah, dan komponen fasyankes untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hepatitis A melalui penyuluhan massal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement