Advertisement
Keluarga Korban Pesawat Jet 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia Bakal Terima US$100 Juta dari Boeing
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. - Boeing
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Keluarga korban kecelakaan pesawat jet 737 MAX di Indonesia dan Ethiopia akan mendapatkan bantuanĀ US$100 juta selama beberapa tahun dari Boeing Co. Bantuan diberikan melalui pemerintah setempat dan organisasi nirlaba.
Mengutip Reuters, Kamis (4/7/2019), juru bicara Boeing mengatakan, pembayaran multi-tahun itu tidak berkaitan dengan tuntutan hukum yang diajukan para keluarga korban dan tidak akan berdampak pada proses pengadilan.
Advertisement
Boeing kini menjadi target investigasi kriminal Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas pengembangan 737 MAX dan lebih dari 100 tuntutan hukum oleh keluarga korban. Pesawat buatannya mengalami dua kecelakan dalam waktu berdekatan, yakni Lion Air pada Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines pada Maret 2019. Dua kecelakaan tersebut telah menewaskan 346 orang.
Pembuat pesawat terbesar di dunia itu sedang dalam pembicaraan penyelesaian atas litigasi Lion Air dan secara terpisah menawarkan bernegosiasi dengan keluarga korban Ethiopian Airlines.
BACA JUGA
Berdasarkan pernyataan Boeing, bantuan US$100 juta tersebut dimaksudkan untuk membantu pendidikan dan biaya hidup, serta untuk memacu perkembangan ekonomi di masyarakat yang terkena dampak. Tidak disebutkan secara spesifik otoritas atau organisasi mana yang akan menerima uang tersebut.
Setelah Lion Air jatuh pada 29 Oktober tahun lalu, Boeing telah berupaya meningkatan sistem pencegahan kemungkinan kecelakaan yang dikenal sebagai MCAS sejak kecelakaan Lion Air di Indonesia pada Oktober lalu, di mana pilot diyakini kehilangan kendali dengan perangkat lunak yang berulang kali mendorong hidung pesawat ke bawah.
Sejak dua kecelakaan mematikan tersebut, pengoperasian seluruh Boeing 737 MAX dihentikan di seluruh dunia dan regulator harus menyetujui perbaikan dan pelatihan pilot baru sebelum jet dapat terbang lagi.
Namun bulan lalu, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengidentifikasi terdapat adanya masalah lain pada Boeing 737 MAX, selain gangguan kinerja pada perangkat lunak. Dengan adanya temuan masalah baru itu berarti Boeing tidak akan melakukan penerbangan uji sertifikasi hingga 8 Juli sebagaimana diskenariokan sejauh ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
Advertisement
Ribuan THL Gunungkidul Bakal Terima SK PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemutihan KUR Terdampak Bencana Tak Hanya untuk Petani Tapi juga UMKM
- Epilepsi Kebal Obat Bisa Ditangani, Masyarakat Perlu Diedukasi
- Prabowo Minta BMKG Perkuat Peringatan Dini Jelang Nataru
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Dishub Bantul Sebut Idealnya Butuh Enam Bus Sekolah
- Petir Tewaskan 14 Orang di Malawi, 8.000 Rumah Rusak
- Donny Warmerdam Belum Debut, PSIM Tak Mau Ambil Risiko
Advertisement
Advertisement




